25 radar bogor

Kakak Korban Kecelakaan Lion Air Asal Bogor Kenang Adiknya: Rela Pulang demi Cincin Akik

BOGOR-RADAR BOGOR,Harwinako (54), warga Bogor salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, 29 Oktober lalu, jenazahnya berhasil diidentifikasi.

Tadi malam (4/11/2018), Plt Ketua BPK Perwakilan Bangka Belitung itu jenazahnya tiba di rumah duka Jalan Palayu Raya, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara.

Kakak kandung korban, Harry Prajitno mengenang saat almarhum masih hidup.

Jenazah Koraban Lion Air Warga Bogor Teridentifikasi, Dimakamkan di TPU Silamping

Satu hal yang masih melekat jelas di benak Harry  Harwinoko sempat rela pulang ke Bogor demi memberikan batu cincin untuknya. Saat itu, sekitar dua tahun silam memang tengah boming batu akik.

“Saya bilang, de kamu tuh janji, tapi kapan. Akhirnya dia sengaja pulang dari Pangkal Pinang ke Jakarta menyerahkan batu akik meteor ke saya. Di sana terkenalnya meteor,” kenang Harry.

Sebagai pejabat negara, almarhum terbilang sibuk. Bahkan baru bisa menyempatkan pulang satu atau dua minggu sekali. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi sejak tiga tahun berdinas di Bangka Belitung. Melainkan juga sejak beberapa tahun berdinas di Makasar.

Bagaimana pun, Harry bersyukur jenazah adik kandungnya berhasil diidentifikasi.

5 Warga Bogor jadi Korban Jatuhnya Lion Air JT-610, Ini Data Lengkapnya

Almarhum merupakan korban pertama dari sepuluh rekannya di BPK Bangka Belitung yang menjadi penumpang pesawat dengan tujuan Soekarno Hatta–Pangkal Pinang.

“Koordinasi antara kepolisian, Lion Air, Jasa Raharja secara umum bagus,” ujarnya.

Sayangnya, keluarga tidak diperkenankan melihat kondisi jenazah di dalam peti. Kondisi tersebut dimaklumi keluarga lantaran sudah menjadi standar prosedur.

“Ada semacam kode etik. Yang penting sudah ditemukan, sudah diidentifikasi, sudah diverifikasi, sudah rekonsilisasi, ketemu baru diserahkan. Kita tidak sempat melihat kondisi dalam peti,” bebernya.

Menurutnya, keluarga mendapatkan kabar jenazah sudah teridentifikasi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, jenazah sudah dalam peti dan siap diantar ke rumah duka.

“Keluarga bisa menerima, sangat menerima,” tukasnya. (gal/ysp)