25 radar bogor

Hancurkan Bukti Pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi Kirim Pakar Kimia dan Toksikologi

PEMBUNUHAN:

ISTAMBUL-RADAR BOGOR, Teka teki kasus pembunuhan wartawan senior Jamal Khashoggi, satu persatu mulai terkuak. Meski, pemerintah Arab Saudi membantah terlibat dalam skandal pembunuhan sadis tersebut, namun hasil penyelidikan mulai menguak motof dan siapa dibalik pembunuhan Khashoggi.

Laporan terbaru menyebutkan kalau sebuah tim khusus dari Arab Saudi yang beranggotakan pakar kimia dan pakar toksikologi dikirimkan ke Istanbul, Turki, usai wartawan Jamal Khashoggi dibunuh. Tim Saudi itu dilaporkan bertugas untuk menghancurkan bukti-bukti terkait pembunuhan Khashoggi.

Informasi yang disampaikan surat kabar propemerintah Turki, Sabah, seperti dilansir Hurriyet Daily News, Senin (5/11/2018), menyebut bahwa tim Saudi beranggotakan sebelas orang tiba di Istanbul pada 11 Oktober 2018 atau sekitar sembilan hari setelah Khashoggi dibunuh pada 2 Oktober. Terdapat pakar kimia bernama Abdulaziz Aljanobi dan pakar toksikologi bernama Khaled Yahya Al-Zahrani dalam tim itu.

Terungkap! Usai Dimutilasi, Tubuh Khashoggi Dimasukkan Dalam Lima Koper

“Tim datang ke Istanbul bukan untuk mencari titik terang terkait pembunuh, tapi untuk menghancurkan bukti,” sebut sejumlah sumber keamanan yang dikutip surat kabar Sabah dalam laporannya pada Senin (5/11/2018) waktu setempat.

Kedua pakar asal Saudi itu disebut surat kabar Sabah sebagai ‘pembersih’. Dilaporkan sumber keamanan tersebut bahwa kedua pakar Saudi itu mendatangi Konsulat Saudi di Istanbul- yang menjadi lokasi Khashoggi dibunuh — setiap hari selama satu pekan, sebelum terbang meninggalkan Turki pada 17 Oktober lalu.

Diketahui juga bahwa otoritas Saudi sempat menolak permintaan otoritas Turki untuk menggeledah Konsulat Saudi yang dilindungi secara diplomatik. Penggeledahan oleh otoritas Turki baru diizinkan oleh Saudi pada 17 Oktober.

Terungkap! Penyebab Kematian Jurnalis Khashoggi, Mayatnya Dibuang di Hutan

Otoritas Saudi telah mengakui bahwa Khashoggi (60), jurnalis senior dan kolumnis The Washington Post, tewas dalam pembunuhan berencana di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Pengakuan disampaikan Saudi setelah terus menyangkal selama berminggu-minggu.

Terkait penyelidikan kasus Khashoggi, otoritas Saudi telah menahan 18 orang — termasuk 15 orang anggota tim intelijen Saudi yang dikirimkan ke Istanbul sebelum pembunuhan Khashoggi — dan memecat lima pejabat yang diyakini terlibat.

Dalam pernyataan resmi, kantor jaksa Istanbul menyatakan Khashoggi yang diketahui kritis terhadap kebijakan pemerintah Saudi dan putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) ini, tewas dicekik kemudian dimutilasi di dalam Konsulat Saudi dan jenazahnya dibuang.

Namun keberadaan jenazahnya masih misterius hingga kini. Seorang pejabat Turki menuturkan kepada The Washington Post pada 31 Oktober lalu bahwa temuan bukti biologis mengindikasikan jenazah Khashoggi dihancurkan dalam zat asam di halaman Konsulat Saudi atau kediaman resmi Konsul Jenderal Saudi di Istanbul.

Dalam pernyataan terpisah, pekan lalu, Yasin Aktay selaku penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut jenazah Khashoggi ‘dilarutkan’ usai dimutilasi. “Menurut informasi terbaru yang kami dapatkan, alasan mereka memutilasi jenazahnya adalah lebih mudah untuk dilarutkan. Mereka berniat memastikan tidak ada tanda-tanda jenazah tersisa. Ini yang dipahami dari pernyataan jaksa,” sebut Aktay kepada Hurriyet.

Laporan surat kabar Sabah yang mengutip sejumlah pejabat yang tidak disebut namanya pada Minggu (4/11) waktu setempat, menyebut jenazah Khashoggi dimasukkan ke lima koper berbeda dan dibawa dari Konsulat Saudi menuju kediaman resmi Konjen Saudi di Istanbul usai dibunuh dan dimutilasi pada 2 Oktober lalu. Jarak antara kediaman Konjen Saudi dengan Konsulat Saudi diketahui mencapai 200 meter.

(nvc/dhn/dc)