25 radar bogor

Warga Cisaat Sukabumi Ikut jadi Kecelekaan Lion Air JT-610

ilustrasi Lion Air

SUKABUMI-RADAR BOGOR,Kabar duka menyelimuti keluarga Firmansyah Akbar warga asal Jalan Kadudampit, Gang Masjid, RT 17/3, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Ia merupakan salah satu penumpang yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung yang jatuh di kawasan perairan Tanjung Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, Firmansyah bertugas sebagai Kepala Seksi Penagihan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pangkal Pinang. Korban bersama sejumlah teman kerjanya berencana pulang untuk kembali bertugas setelah menghadiri acara peringatan di hari Kementrian Keuangan.

Ketua RT 17, Jalan Kadudampit, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Endin Syamsudin mengatakan, awalnya warga Desa Nagrak mengetahui kabar tersebut bermula dari adanya sejumlah petugas perpajakan yang datang ke rumah korban sekira pukul 10.00 WIB.

“Saat itu, ada sekitar tiga orang lebih datang kesini (rumah korban). Katanya, mereka sengaja datang ke Sukabumi sesuai intruksi dari Kantor Perpajakan Pusat untuk memastikan rumah keluarga Firmansyah yang menjadi salah satu korban kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air,” jelas Endin saat disambangi Radar Sukabumi di rumah kediamanya, senin (29/10).

Setelah sejumlah petugas perpajakan tersebut bertemu dengan keluarga Firmansyah, pihak keluarga korban langsung berangkat ke Jakarta.

“Tadi siang keluarga korban berangkat semuanya ke Jakarta. Karena, rumah tinggal Firmanyah berada di Jakarta. Makanya sekarang rumahnya sepi dan di gembok,” paparnya.

Menurutnya, pria yang diketahui merupakan alumni SMAN 1 Kota Sukabumi dan alumni lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini, semasa hidupnya merupakan sesosok pria baik dan ramah bergaul dengan warga sekitar.

“Beliau ini waktu sekolahnya di SDN Sukamanah Cisaat dan SMP Negeri Cisaat. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di luar daerah Sukabumi. Karena, Firmanyah sibuk kerja di perpajakan, paling ke rumah orang tuanya yang disini setahun sekali,” bebernya. (Den)