25 radar bogor

Merasa Dijebak, Terduga Pelaku Pemerkosaan di Gunungputri Lapor Balik

Ilustrasi oknum guru SMPN 1 Cigombong terduka pelaku asusila.
Ilustrasi oknum guru SMPN 1 Cigombong terduka pelaku asusila.
Ilustrasi pencabulan

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan guru privat berinisial PA (51) terhadap korban S (11), terus dikembangkan penyidik Polsek Gunungputri. Hingga kini, kondisi korban masih mengalami trauma.

“Kami sudah visum. Dari keterangan dokter, ditemukan bekas benda tumpul. Dan kondisi anak saat ini masih trauma, itu berdasarkan hasil psikologisnya,” ujar Kapolsek Gunungputri, Kompol Yudi Kusyadi kepada Radar Bogor.

Lanjut Yudi, petugas juga telah memeriksa saksi terkait keterangan di lokasi. Menurutnya, meski banyak saksi tidak menyakini adanya pemerkosaan, namun keterangan yang memperkuat sudah didapatkan. “Banyak yang tidak percaya kalau PA ini melakukan (pemerkosaan, red), mungkin karena guru les dan dikenal warga. Kejadian ini sudah satu bulan lalu dan kami terus dalami,” jelasnya.

Sisi lain, EN istri PA akan melaporkan balik pemukulan yang menimpa suaminya. Meski keluarga membantah kejadian itu, kata Yudi, kepolisian meminta agar pihak keluarga melaporkannya ke Polres Bogor. “Agar tidak timpang tindih juga, makanya kami akan menyarankan agar melapor ke Polres,” jelasnnya.

EN menduga, suaminya dijebak untuk kemudian dipukuli. “Suami saya dijebak, ada anak perempuan masuk ruko tempat les suami saya mengajar,” kata EN saat disambangi wartawan ke rumahnya, di Perumahan Bumi Mutiara 2, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

EN menduga, motif pengeroyokan lantaran batalnya transaksi jual beli oleh salah satu penjual. Pasalnya, kata dia, selain sebagai guru les, suaminya berprofesi menyambi sebagai pedagang barang second perabotan dan elektronik.

Ia mengatakan, akibat pengeroyokan tersebut, suaminya mengalami luka parah di wajahnya. Suaminya nyaris dibakar massa. Beruntung, satpam memisahkan warga yang ada di lokasi.

Ia berniat melaporkan penganiayaan dengan tuduhan fitnah ke kepolisian. Termasuk salah satu bukti bahwa nama anak ibu tersebut tidak ada dalam daftar anak yang belajar di tempat les private suaminya.

“Saya juga akan melaporkan informasi yang menyebarkan berita bohong di media sosial. Ada penculik pemerkosaan, itu semua tidak benar, tidak sesuai saat kejadian. Saya ingin warga yang menyebarkan video bohong itu dan orang tua yang mengaku korban padahal memfitnah diproses hukum,” katanya.

Sebelumnya, Desa Bojong Kulur digegerkan penculikan dengan pencobaan permerkosaan. Pelaku yang dipergok warga habis dikroyok massa. Informasi yang dihimpun Radar Bogor dari keterangan warga, pelaku merupakan seorang guru les privat. (don/c)