25 radar bogor

Viral Atlet Blind Judo Ogah Lepas Hijab, Ma’ruf: Itu Urusannya Panitia

Atlet para judo putri Indonesia Miftahul Jannah memilih tak bertanding jika sampai harus melepas jilbab. (Bagusthira Evan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Atlet blind judo Indonesia Miftahul Jannah mendadak viral dan  tengah ramai diperbincangkan publik. Ia diketahui gagal bertanding di Asian Para Games karena lebih memilih untuk tidak melepas hijabnya, meskipun harus terkena diskualifikasi.

Menanggapi itu, Cawapres nomor urut 01, Ma’ruf Amin enggan berkomentar banyak. Dia menyerahkan itu semua kepada penitia penyelenggara Asian Para Games.

Ma'ruf Amin Cawapres nomor urut 01, Ma’ruf Amin enggan berkomentar banyak. Dia menyerahkan itu semua kepada penitia penyelenggara Asian Para Games. (Fedrik/JawaPos)

“Itu urusannya panitia. Kita serahkan kepada yang punya kewenangan. Kita kan tidak mendahului,” ujar Ma’ruf di kantor MUI Pusat, Selasa (9/10).

Sementara itu, Ma’ruf menegaskan, pihaknya mendukung panitia menegakkan aturan di Para Games, termasuk dalam pertandingan blind judo. Karena menurutnya aturan ini telah dibuat jauh-jauh hari sebelum pertandingan diadakan, selain itu pasti ada pertimbangan khusus dalam pembuatan aturan ini.

“Waktu mau masuk (pertandingan) itu kan ada aturan harus gini (tak boleh pakai hijab di cabor Judo). Kalau memang (atletnya) tidak sesuai aturan, ya kalau begitu penegakkan aturannya harus dipenuhi,” jelasnya.

“Jadi kita tidak dalam posisi mengatakan sesuatu, kecuali tidak ada peraturan,” pungkasnya.

Diketahui, Atlet blind judo Indonesia, Miftahul Jannah gagal berlaga di pentas Asian Para Games 2018. Jannah terpaksa didiskualifikasi dari pertandingan karena terbentur aturan terkait hijab di cabor judo. Jannah menolak melepaskan hijab saat bertanding.

Jannah yang turun di kelas 52 kg blind judo sebenarnya sudah mendapat briefing terlebih dahulu mengenai aturan larangan menggunakan hijab saat bertanding di arena judo. Artinya, aturan tersebut sudah diberitahukan kepada Jannah. Tapi, Jannah tetap menolak untuk melepaskan hijab.

“Atlet (Jannah) tidak mau. Sudah dikoordinasikan sama pelatih waktu technical meeting. Itu sudah aturan di cabor ini. Kami telah berusaha mengarahkan ke atlet, tapi dia tidak mau,” ucap Ahmad Bahar selaku penanggung jawab parajudo Asian Para Games 2018 saat dihubungi wartawan.

“Bahkan dari pelatih, NPC (National Paralimpic Komite), dan CdM sudah berusaha. Orang tuanya didatangkan dari Aceh untuk memberi tahu. Dalam artian, kita membela negara. Tapi, dari atlet tetap tidak bersedia. Kembali lagi mungkin karena prinsip,” tambahnya.

(sat/JPC)