25 radar bogor

Disdik Instruksikan Siswa di Kota Bogor Bawa Ompreng

BOGOR-RADAR BOGOR Kepada semua sekolah di Kota Bogor, mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menginstruksikan seluruh kepala sekolah untuk membiasakan anak didiknya membawa ompreng dan minum sebagai bekal.

Melalui surat edaran, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin menyampaikan instruksi tersebut dalam rangka mewujudkan sekolah aman, bersih, dan sehat. Disamping membiasakan para peserta didik untuk membawa minum dari rumah dengan menggunakan botol yang dapat diisi ulang.

Kadisdik Kota Bogor Fahrudin meminta kepada seluruh kepala sekolah, para pendidik dan tenaga pendidik agar mendampingi para peserta didiknya dalam melakukan pembiasaan tersebut dan membantu kesulitan yang dialami peserta didik. Fahmi sapaan akrab Kadisdik Kota Bogor akan memonitor dan mengevaluasi kegiatan tersebut.

“Dengan melibatkan para pengawas sekolah masing-masing kita berharap kegiatan ini berkesinambungan agar ada penyempurnaan pelaksanaan kegiatan tersebut,” kata Fahrudin saat mengikuti Kerja Bakti Bersama Tim CSR Bank CIMB Niaga di SDN Neglasari, Komplek Asrama Brimob, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Senin, (8/10/2018).

Dalam kesempatan tersebut Kadisdik beserta jajarannya terjun langsung bersama tim CSR sambil mengajak para warga SDN Neglasari untuk membawa ompreng dan botol minum. Kegiatan kerja bakti sendiri difokuskan melakukan penataan lingkungan sekolah serta pembangunan fasilitas urinoir siswa bersama tim Bank CIMB Niaga dengan melibatkan para siswa dan para guru.

Instruksi tidak hanya mengajak para siswa membawa ompreng juga melarang peserta didik menggunakan smartphone, gawai (gadget) atau sejenisnya selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.

Menanggapi instruksi yang disampaikan Dinas Pendidikan Kota Bogor, Suci Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Neglasari Kota Bogor mengatakan, seluruh anak didiknya sudah mulai membiasakan diri agar tidak jajan melalui program 1 Hari Tanpa Jajan setiap Selasa. Untuk menggantinya para siswa diwajibkan membawa makanan dan minuman dari rumah.

Tanggapan juga disampaikan Kepala SDN Pamoyanan 3 Kota Bogor Ani Suryani. Ia menuturkan SDN Pamoyanan 3 sudah 2 tahun menjalankan program Sekolah 1 Hari Tanpa Jajan dan Makan Bersama (Mabes).

“Maka jangan heran jika di sekolah ini setiap hari jum’at kita tidak akan menemui anak-anak jajan, bahkan kantin sekolah dan para pedagang jajanan turut libur berjualan. Pada hari tersebut anak-anak membawa ompreng makanan dan minuman dari rumah untuk dimakan bersama-sama di kelas maupun halaman sekolah. Ini juga untuk melatih pola makan yang lebih sehat. Saya dan para guru juga membawa bekal dan makan bersama para siswa,” beber Ani.

Ani menyebutkan, melalui program sekolah menjadi bersih dan terbebas dari sampah, sekaligus melatih kedisiplinan para siswa untuk senantiasa peduli terhadap lingkungan. Dengan lingkungan sekolah yang bersih maka anak-anak menjadi sehat dengan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berjalan dengan baik dan lancar.

“Rencananya kedepan program ini akan ditambah dengan makan bersama yang memenuhi unsur 4 sehat 5 sempurna yang disediakan pihak sekolah atas swadaya bersama para orang tua sehingga negara turut hadir dalam menjaga kualitas kesehatan para peserta didiknya,” pungkas Ani. (humas:rabas/disdik-SZ)