JAKARTA-RADAR BOGOR,Lemahnya rupiah tidak membuat pengusaha waralaba pesimistis. Kondisi demikian justru dimanfaatkan untuk membuka peluang untuk go internasional. Seperti waralaba yang bergerak di bidang kuliner.
“Rupiah melemah kita tidak khawatir. Karena bahan baku kebanyakan dalam negeri. Bahkan, kesiapan waralaba untuk go internasional cukup besar,” ujar Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Supit dalam keterangannya, Minggu (7/10).
Dia mengatakan, WALI selalu mendorong kegiatan yang mendukung kemajuan waralaba. Di antaranya dengan menggelar Indonesia’s Biggest Business Expo 2018.
“Bisnis waralaba, bisnis yang kreatif dan inovatif. Mampu meningkatkan jumlah entrepreneur. Meningkatkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja,” kata Levita.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan pasar waralaba Indonesia seksi bagi negara lain.
“Saat ini kita masih defisit. Jadikanlah waralaba kita go internasional. Mengembangkan waralaba tidak hanya bagi masyarakat di Indonesia. Tapi juga yang ada di luar negeri. Seperti TKI dan diaspora agar dikenalkan waralaba yang ada di Indonesia,” pungkas Tjahya.
(srs/JPC)
