SUKAJAYA-RADARBOGOR, Warga Kampung Cibadak di dua RW, yakni RW 04 dan RW 05, Desa Sukamulih, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor yang menjadi korban longsor pada 2017 meminta direlokasi ke tempat yang lebih aman. Sebab, potensi bencana longsor kembali mengancam keselamatan mereka. Apalagi, musim penghujan segera tiba.
Kepala Desa (Kades) Sukamulih, Rukman Somad, mengatakan, ada 130 Kepala Keluarga (KK) korban longsor yang menimpa warganya hingga kini masih menunggu proses pencairan anggaran untuk pembangunan rumah dari Pemerintah Kabupaten Bogor.
Sementara itu, proses pemerataan tanah seluas dua hektare untuk warga sudah berjalan dengan dana talangan alias pinjaman.
“Keinginan warga untuk segera direlokasi memang sangat tinggi. Untuk itu, kami berinisiatif pengerjaan awal pemerataan lahan sudah dilakukan. Persiapan untuk pembangunan rumah korban longsor ini agar memudahkan dalam membangun rumah permanen,” bebernya.
Saat ini, lanjut dia, jika hujan turun warga merasa dihantui bencana longsor. Sehingga warga yang terkena dampak akan mengungsi kembali. Longsor menjadi momok yang menakutkan bagi warga.
“Mereka akan direlokasi di dua kampung, yakni di Kampung Wangun dan Kampung Tipar,” jelasnya. Menurut dia, hingga saat ini Kampung Cibadak masih rawan bencana akibat tekstur tanah bergeser dan labil.
Salah seorang korban longsor, Agus (54), berharap dirinya dan warga korban lainnya meminta segera direlokasi. Mengingat peristiwa serupa sangat mengancam keselamatan warga.
“Kami berharap pembangunan rumah korban segera ada kejelasan. Sehingga kami dan yang lain merasa aman, karena selama ini warga selalu dihantui bencana longsor,” tandasnya. (kmg/b/suf/py)