KARAWANG–RADAR BOGOR,Tanpa Safrudin, beban berat ada pada pundak Yuda Firmansyah. Ia menjadi leader saat berpasangan dengan pedayung junior, Ihsan Ramadhan di nomor canoe 200 meter di Situ Cipule, Kabupaten Karawang, kemarin (7/10).
Berkat mental pemenang dan pengalamannya, Yuda mampu membimbing Ihsan untuk pantang menyerah selama pertandingan. Hal itu kemudian membuat cabor dayung menyumbang satu medali emas Porda XIII Jawa Barat 2018.
Ketua Pengcab Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Kota Bogor, Lili Kurniadi mengaku, puas dengan hasil tersebut. Namun ia agak sedikit kecewa karena Safrudin gagal ikut bertanding. Musababnya, faktor usia Fudin (sapaan karib Safrudin) membuatnya dilarang tampil pada nomor canoe 200 meter.
“Usianya melewati 28 tahun. Padahal dia atlet binaan pelatnas Asian Games. Kami telah upayakan untuk dapat jatah wild card” ujar Lili kepada Radar Bogor, kemarin.
Meski begitu, ia puas Ihsan berhasil mengimbangi permainan Yuda. Sehingga medali emas dalam genggaman. “Target kami dua emas. Peluang menambah medali terbuka lebar. Yakni di nomor kayak speed 200 meter,” sebutnya.
Namun, Lili memperkirakan Yuda bakal menghadapi lawan berat di nomor tersebut. Sebab, sebagian peserta merupakan rekan-rekan Yuda di Asian Games 2018.
“(Emas) berat kalau melihat lawan-lawan yang akan dihadapi Yuda. Tapi kami tetap optimistis ia akan berhasil mendapatkan hasil terbaik,” pungkasnya.(rur)