25 radar bogor

Waspada! Ada Permen Berbahaya, Belasan Siswa SD di Kendal Tumbang Keracunan

Sejumlah siswa SD Negeri Ngadiwarno Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah saat mendapatkan perawatan. Sementara itu foto permen yang diduga beracun saat diamankan petugas.

JAWA TENGAH-RADAR BOGOR, Ini mungkin harus jadi peringatan bagi para orang tua agar mewaspadai jajanan anak di sekolah.

Pasalnya saat ini beredar jajanan permen jeli berbentuk stik yang diduga mengandung bahan berbahaya.

Seperti yang dialamai berlasan siswa SD Negeri Ngadiwarno Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Mereka mengalami mual dan pusing setelah mengonsumi permen jeli berbentuk stik yang dijual pedagang makanan, Selasa (2/10/2018).

Mereka yang diduga mengalami keracunan itu sebagian besar merupakan murid kelas III. Mereka membeli permen jeli dari pedagang saat jam istirahat pertama sekitar pukul 09.30 WIB.

Kepala SDN 1 Ngadiwarno, Siti Rokhmi menuturkan jumlah siswa yang mengalami keracunan sebanyak 14 orang. Namun yang mengalami keracunan cukup parah sehingga dibawa ke puskesmas sebanyak enam murid.

“Saat kejadian saya sedang rapat bersama SD lainnya. Saya mendapat kabar bahwa murid saya ada keracunan dan dibawa ke Puskesmas. Langsung saya ke puskesmas namun sudah dibawa pulang oleh orang tua karena sudah cukup membaik,” katanya seperti dilanis www.inews.id.

Menurut Siti Rokhmi, para murid tersebut membeli permen jeli itu karena tertarik dengan warna dan bau yang mencolok dari permen tersebut. Selain itu, bentuknya yang unik juga menarik perhatian muridnya.

“Kami sudah sering mengingatkan untuk murid-murid agar tidak membeli jajan sembarangan. Kami juga sudah menunjukan bentuk bahwa makanan yang berbahaya seperti apa kepada murid-murid,” katanya.

Siti mengatakan, pedagang yang menjual permen itu bukanlah pedagang yang berjualan di kantin sekolah. Saat ditanyai guru, pedagang itu mengaku baru pertama kali menjual permen tersebut.

“Saat ini, kami mengamankan permen tersebut agar dapat ditunjukan saat dimintai keterangan oleh polisi,” ucapnya.

Siti juga memastikan bahwa kantin disekolahnya juga tidak menjual produk yang berbahaya bagi para muridnya.

“Kami ambil pelajaran dari kejadian ini untuk memperketat jajanan sekolah. Selain itu para murid dapat lebih mematuhi nasehat dari para guru,” katanya.

Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sukorejo, Widodo mengatakan, pihaknya akan melihat permen yang membuat belasan murid SD itu keracunan.

“Nantinya jika diperlukan, permen ini akan kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan, namun saat ini murid yang keracunan sudah dibawa pulang oleh orang tua mereka” ucapnya.

Petugas Puskesmas Sukorejo 02 memeriksa 14 siswa yang diduga keracunan, sedangkan 6 siswa di antaranya dirujuk ke Puskesmas Sukorejo 01 untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. (ysp)