JAKARTA-RADAR BOGOR Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru menjadi salah satu proyek pembangkit bertenaga besar. Jika rampung, proyek ini akan memiliki total kapasitas sebesar 510 mega watt (MW).
Senior Advisor PLTA Batang Toru, Agus Djoko Ismanto mengungkapkan jika proyek ini nantinya akan menggunakan empat turbin. Masing-masing turbin tersebut berkapasitas 127,5 MW.
Selain itu, pria yang akrab disapa Adji ini menyebut jika pihaknya berinvestasi sebesar Rp 21 triliun untuk pembangunan proyek tersebut.
“PLTA Batang Toru merupakan program strategis nasional (PSN) untuk mengatasi defisit listrik saat beban puncak di Sumatera Utara,” ujarnya di Graha CIMB, Jakarta, Jumat (28/9).
Adji mengungkapkan, proyek ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengantisipasi perubahan iklim dan pemanasan global.
Apalagi, Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement melalui undang-undang (UU) Nomor 16 tahun 2016 tentang persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai perubahan iklim.
“Pengoperasian PLTA Batang Toru akan mengurangi pemakaian pembangkit listrik bertenaga diesel saat beban puncak di Sumatera,” kata dia.
“Hal ini juga akan memberi penghematan bagi pemerintah sebesar USD 400 juta per tahun karena tidak adanya pengeluaran untuk bahan bakar,” tandasnya.
(hap/JPC)
