25 radar bogor

Ada 3 ‘Sang Pembunuh’ di Palu, Hitungan Detik Satu Kampung Lenyap

Kondisi salah satu kawasan di Palu yang porak poranda akibat gempa.

Kisah Dr Eka Erwansyah, Dosen Kedokteran Unhas Anggota Tim Relawan di Palu

BENCANA Palu dalam pandangan saya bukan hanya bencana luar biasa, tapi sungguh sangat luar biasa.

Biasanya dalam suatu bencana hanya ada satu atau dua ‘pembunuh’. Biasanya gempa saja, atau gempa plus tsunami.

Bencana Aceh didahului gempa tapi ‘sang pembunuh’ sebenarnya adalah hanya satu yaitu tsunami.

Nah di Palu ada tiga ‘Sang Pembunuh’:

  1. Gempa (banyak korban tertimbun reruntuhan bangunan)
  2. Tsunami (sekitar 1000 orang di sekitar pantai sedang persiapan Festival Nomini)
  3. Lumpur (Ada perkampungan yg hilang akibat lumpur yg menyembur dari dlm bumi dan dalam sekejap menenggelamkan satu perkampungan. Diperkirakan sekitar 700 orang terkubur hidup-hidup. Ada juga sekitar 200 orang siswa SMA sedang kemah juga terkubur dalam lumpur yang tiba-tiba menyembur dan menimbun mereka).

Kebetulan saya dan teman yang tergabung dalam Tim DVI Unhas sudah berada di lokasi sejak kemarin pagi. Kampung yang hilang itu Kampung Petobo, daerah Sigi.

Kemarin saat menghimpun data ante mortem korban, saya tidak kuasa tahan tangis.

Seorang bapak yang melaporkan anaknya yang hilang. Dia curhat, ketika itu dia antarkan anaknya mengaji. Rumahnya dan rumah tempat mengaji hanya dipisahkan oleh jembatan.

Begitu anaknya didrop, dia balik ke rumahnya. Baru mau masuk ke rumah tiba mendengar bunyi bbluuumm. Dia balik badan dan hanya melihat hamparan tanah kosong berlumpur. Kemana perginya rumah-rumah satu perkampungan??? Hanya dalam hitungan detik. (*)