25 radar bogor

Masuk Tahap Konstruksi, PLTA Batang Toru Ditarget Rampung 2022

lustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (Pixabay.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Batang Toru, Tapanuli. Proyek senilai Rp21 triliun ini diharapkan dapat menjadi contoh pengembangan listrik berkonsep pelestarian lingkungan.

Tenaga Ahli PT NSHE, Didiek Djarwadi mengungkapkan progres pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 6,7 persen, yakni dalam tahap pra konstruksi.

“Kita harus mempersiapkan semua fasilitas sebelum pekerjaan dimulai. Kira-kira tahun 2022 proyek ini akan rampung,” ujarnya di Graha CIMB, Jakarta, Jumat (28/9).

Dia mengungkapkan, proyek ini membutuhkan waktu panjang untuk bisa dilanjutkan pembangunannya. Sebab, NSHE harus mendapatkan sertifikat dari Kementerian PUPR sebagai bentuk perizinan pembangunan.

“Pekerjaan itu hanya boleh bendungan setelah menyampaikan design ke balai bendungan. Mereka akan examanasi ke komite bendungan. Kalau itu diterima kita dapat sertifikat layak bangun dan pembangunan. Sertifikat ini akan kita ajukan Desember ini sehingga progres pekerjaan pertama bisa dimulai Januari-Februari tahun depan,” jelas dia.

Di tempat yang sama, Senior Advisor PLTA Batang Toru, Agus Djoko Ismanto mengungkapkan, proyek ini diakui tidak bisa dilakukan dengan cepat. Menurut dia, ada proses panjang yang harus ditempuh pihaknya agar pembangkit berkapasitas 512 MW bisa dikerjakan.

“Proyek ini bukan proyek Sangkuriang. Ini sudah dimulai 10 tahun lalu (sejak 2008). Hebat bisa mempertahankan endurance, kalau nggak kuat kan bisa nggak jadi. Tentu yang pertama, survei hidrologi, untuk memastikan proyek ini layak dan jangka panjang. Karena ini investasi besar. Kalau main-main kan celaka. Survei geologi kan makan waktu panjang. Sampai kemudian membuat rancangan, proses perizinan juga makan waktu panjang. Sampai di 2012 mulai pembebasan lahan,” tandasnya.

(hap/JPC)