25 radar bogor

Hanya Nominasi, SMA Kesatuan Evaluasi

BOGOR –RADAR BOGOR, Pengalaman merupakan guru terbaik. Prinsip itu, menjadi cambuk SMA Kesatuan ikut kembali di perlombaan Bogorku Bersih 2018 ini. Pernah masuk nominasi, namun belum membawa pulang tropi. Tak sakit hati, justru menjadi evaluasi.

“Evaluasi kami dari tahun sebelumnya yaitu menambah ruang penghijauan di lingkungan sekolah, karena hal itu yang menjadi sorotan dewan juri pada waktu itu,” ujar Kepala SMA Kesatuan Ahmad Junaedi kepada Radar Bogor, kemarin (28/9).

Saat ini, lanjutnya, beberapa bagian sekolah dilakukan penghijauan. Seperti di lobi sekolah, tanaman hias yang menggantung serta mengupayakan hidroponik untuk menanam sayur-sayuran. Kemudian penataan drainase, juga menjadi perhatian karena sampah sering kali menyumbat ketika hujan deras. “Kalau penghijauan secara umum semua sudah dilakukan, di belakang laboratorium juga ada lahan untuk siswa praktik menanam,” tuturnya.

Saat ini sekolah tengah menggalakkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab siswa terhadap kebersihan lainnya. Semua siswa dari tingkat TK hingga SMA dan SMK akan membawa perlengkapan makan dan minum sendiri dari rumah. Sehingga saat makan dan minum di kantin, penjual hanya menyediakan makanan. Sebab dengan begitu sekolah bisa mengurangi penggunaan plastik dan kertas bungkus makanan.

“Kita sepakati untuk TK dan SD perlengkapannya itu dibawa pulang, kalau tingkat SMP dan SMA atau SMK itu disimpan di sekolah dalam loker,” terangnya.

Penerapan kedisiplinan juga dilakukan setiap saat. Ahmad mengungkapkan bahwa sebelum guru memulai pelajaran para siswa diminta untuk melakukan operasi semut. Hal itu terus dilakukan berulang. Sehingga saat ini hasilnya efektif mendisiplinkan siswa. Dirinya berharap siswa memiliki karakter yang baik untuk dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya.

“Sekolah diharapkan mengajarkan karakter yang baik kepada siswa, ketika siswa salah tegur agar mereka sadar sampai akhirnya tak ada lagi pelanggaran yang dilakukan,” pungkasnya. (gal/c)