25 radar bogor

Gelar Pelatihan Jubir Pancasila, KBI Kompak Berbelasungkawa di Medsos

Pelatihan Juru Bicara pancasila yang digagas oleh Komunitas Bela Indonesia (KBI) sedang berjalan di Palangkaraya, kalimantan Tengah. (KBI)

JAKARTA-RADAR BOGOR Komunitas Bela Indonesia (KBI) yang belakangan ini gencar mencetak ratusan Juru Bicara Pancasila di daerah-daerah, akan terus menggelar pelatihannya di 25 provinsi. Salah satunya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang hari ini sedang menggelar pelatihan tersebut.

Salah satu materi yang disampaikan dalam pelatihan Juru Bicara Pancasila itu adalah, Social Media Management Sesi ini diisi oleh Yayat Suratmo penggiat media sosial yang juga pengurus Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU).

“Media sosial berkembang begitu pesat. Hampir semua orang menggunakan situs-situs jejaring sosial atau media sosial untuk mendapatkan informasi, seperti menggantikan, koran, radio dan televisi,” ujar Yayat dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Minggu (30/9).

Karena itu, lanjut Yayat, mulailah melihat sosial media sebagai peluang. Peluang berekspresi, beriklan dan menjadikan media sosial sebagai peluang untuk melakukan kampanye, selama tidak menebar hal-hal yang negatif.

“Untuk materi medsos ini, memang antusiasmenya dari 40 peserta lebih besar. Bahkan ada beberapa yang langsung memberikan tanggapan mengenai pemahamannya terkait media sosial,” paparnya.

Sebelumnya, di tempat terpisah Kordinator KBI Anick HT memaparkan pentingnya mempelajari strategi media sosial sebagai alat kampanye dan menebar konten positif. Karena, saat ini orang yang menebar hal negatif lebih banyak dibandingkan orang yang menebar kebaikan.

“Maka kita sebagai orang baik harus bisa merebut pertarungan media sosial agar bisa mengembalikan konten damai untuk Indonesia yang lebih baik,” paparnya.

Dalam kesempatan pelatihan ini juga, fasilitator Elza Peldi Taher mengajak peserta untuk bekerja sama membuat trending topik di twitter sebagai praktek setelah mendapatkan materi media sosial.

“Mari kita membuat uji coba memaksimalkan media sosial sekaligus bentuk bela sungkawa terhadap saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Donggala, Sulawesi Tengah,” ujar Elza mengarahkan peserta.

Peserta pun secara serentak mengikuti instruksi dari fasilitator, lalu secara bersamaan membuat tweet dengan hashtag #KBIdonggalapalu.

Secara bersamaan, trending topik tersebut juga didukung oleh peserta pelatihan Juru Bicara Pancasila di Ambon yang juga tengah melakukan pelatihan yang sama. Tidak lama kemudian diumumkan bahwa tweet dengan hashtag #KBIdonggalapalu menjadi trending nomer 3 di twitter.

“Ini adalah bukti bahwa jika penggunaan dan strategi kita tepat dalam menggunakan media sosial, maka kita akan bisa menciptakan sejarah di media sosial yang memiliki pengaruh besar terhadap bangsa ini,” pungkas Elza.

(aim/JPC)