25 radar bogor

Demi Diakui UNESCO, MPR Bakal Perjuangkan Silat Lewat Parlemen Dunia

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat memberikan sambutan di acara festival Muharam di Jakarta Selatan. (MPR)

JAKARTA-RADAR BOGOR Ratusan warga Kampung Rawajati, Pancoran, Jakarta, kembali menggelar Festival Muharam. Selain bazar, acara ini diisi dengan  berbagai ragam kesenian dan budaya Betawi.

Selain masyarakat, acara itu dihadiri Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), kalangan ulama dan sejumlah  pesilat yang terhimpun dalam Asosiasi Silat Tradisi Betawi (Astrabi).

Dalam silaturahmi khas betawi itu, Astrabi menyampaikan beberapa masalah dan aspirasi kepada HNW. Mereka berharap dunia mengakui silat sebagai budaya asli Indonesia.

“Kami meminta UNESCO untuk segera mengakui silat asli Indonesia”, ujar Anwar.

Lebih lanjut dikatakannya, silat kini sudah dipertandingkan di Asian Games. Sejak lama silat sudah diperagakan di negara-negara Eropa. Namun masih sulit  untuk mendapat pengakuan UNESCO. Ini krena selain harus menyakinkan banyak negara, juga ada klaim Malaysia bahwa bela diri itu berasal dari sana.

Astrabi yakin silat dari Indonesia dengan alasan dilihat dari akar sejarah, Indonesia lebih unggul. Dicontohkan mayoritas sumber silat di Malaysia adalah keturunan Minang, Sumatera Barat.

Dalam pertemuan itu, Astrabi tak hanya mencurahkan masalah silat. Mereka mengharap agar bantuan dana pelestarian budaya Betawi dari Pemda Jakarta dipastikan mengalir kepada yang berhak.

“Karena masih banyak penggiat budaya Betawi yang swadaya tanpa bantuan dan perhatian pemerintah berharap perhatian pemerintah,” paparnya.

Merspons hal itu, HNW mengaku pihaknya sannat berterima kasih pada Astrani karena telah mengingatkan pemerintah untuk memperjuangkan silat sebagai budaya asli Indonesia di UNESCO.

“Jangan pernah berhenti mengingatkan pemerintah. Mari kita perjuangkan silat sebagai budaya asli Indonesia agar segera diakui UNESCO,” ujarnya.

Lebih lanjut, HNW juga mengaku bahwa di DPR ada komisi yang membidangi pendidikan, olahraga, dan budaya. Di lembaga ini, HNW siap memperjuangkan silat untuk diusulkan ke UNESCO sebagai budaya Indonesia. Ditambahkan perlindungan budaya juga ada dalam UUD NRI Tahun 1945.

“Kita juga akan perjuangan lewat parlemen internasional,” tuturnya.

Dirinya optimis lewat organisasi parlemen antarbangsa sebab Indonesia aktif di lembaga tersebut. Selain itu, silat juga telah mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia.

“Separuh raihan emas Indonesia di Asian Games dari cabor silat. Karean itu kita harus memperjuangkan silat kita agar dianggap oleh dunia,” pungkasnya.

(aim/JPC)