25 radar bogor

Sensasi Ngopi di Buono

BOGOR–RADAR BOGOR,Suasana modern bercampur homey seketika menyeruak saat memasuki kafe sekaligus resto di bilangan Tanah Baru ini. Terdiri dari dua lantai.

Lantai pertama, mata akan langsung tertuju dengan bar kecil, tepat di bawah tangga menuju lantai dua. Meski terlihat mungil, namun bar yang kental dengan warna hitam putihnya ini terlihat menyegarkan dengan deretan kopi nusantara yang berbaris rapi di atas meja bar.

Bernama Buono, seringkali customer yang datang menduga nama tersebut berasal dari pemiliknya yang bernama serupa. Namun rupanya, nama Buono berasal dari bahasa Itali, yang artinya enak. Tidak ada filosofi tertentu soal pemilihan nama, Agus Mardiono, si pemilik mengaku memilih nama tersebut karena terdengar beda dari lainnya.

Baru berdiri tiga bulan lalu, Cafe dan Resto Buono bagi Agus merupakan sebuah pertaruhan, dirinya yang malang melintang di dunia perbankan memilih berhenti dan mendedikasikan hari-harinya mengembangkan Buono.

“Kami-kami ini sebenarnya bukan orang kuliner, tapi kami melihat bahwa potensi kuliner di Bogor sangat luar biasa, jadi harus banyak belajar,” kata Agus.

Kemudian, konsep yang ingin ditampilkan Buono adalah, di mana bisa ngopi dan makan di satu tempat. Lalu, selain itu anak muda dan keluarga pun cocok untuk sekadar nongkrong sambil ngopi, bahkan makan bersama-sama.

“Konsep pertama antara ngopi dan makan bisa berjalan beriringan itu kan enggak gampang. Makanya makanannya harus lebih selektif, lalu berjalannya konsep sekarang ternyata lebih banyak family ke sini terutama weekend, bisa santai makan, tapi anak juga aman,” cetusnya.

Agus melanjutkan, Cafe & Resto Buono digarap orang-orang yang andal di bidangnya masing-masing. Pun di kemudian hari pasti akan ada perubahan.

“Jadi yang pertama adalah rekrut orang yang baik di bidangnya, termasuk desain, kedua harus berani rekrut orang yang tahu persis makanan dan minuman,” paparnya.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan, jika lantai pertama sepenuhnya ruang makan. Lantai dua dilengkapi dengan ruang meeting yang maksimal mampu menampung hingga 20 orang.

“Untuk makanan yang menjadi favorit, salah satunya nasi goreng tradisional. Ada juga beberapa menu yang ingin berkangen-kangenan dengan suasana di Jawa itu mi lasem, ada juga favorit lain, anak-anak muda, cordon blue,” katanya.

Sementara untuk minuman, sambung Agus, ada kopi dan jenis lainnya. Soal range harga, untuk makanan mulai dari Rp10.000 dan minuman Rp5.000.

“Khusus weekend Jumat dan Sabtu buka jam 10 pagi-12 malam, tapi kalau Minggu sampai Kamis, buka jam 11 pagi-11 malam,” tandasnya.(wil/c)