25 radar bogor

Elektabilitas Prabowo-Sandi Masih Jeblok, Fadli Zon: November Berbalik

adli Zon saat diwawancarai awak media beberapa waktu lalu (Desyinta Nuraini/ JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Hasil survei Indikator Politik Indonesia masih menempatkan pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul atas rivalnya, Prabowo-Sandiaga. Bahkan jarak keunggulannya pun diketahui mencapai 25 persen.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku wajar dengan hasil survei yang menempatkan jagoannya kalah dari Jokowi-Ma’ruf. Sebagai petahana, sudah sepantasnya Jokowi lebih diuntungkan.

Kendati begitu, Fadli masih meyakini hasil survei nantinya masih dapat berbalik. Dia memprediksi dalam beberapa bulan ke depan, Prabowo-Sandi bakal menyalip posisi pasangan nomor urut 01 tersebut.

“Kita lihat nanti dari bulan ke bulan akan naik suara untuk Prabowo. Prediksi saya bulan November akan bisa melampaui Jokowi-Ma’ruf. Sesudah Januari, Februari Insya Allah(Prabowo-Sandi) akan melampaui dan akan menang,” kata Fadli di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/9).

Untuk melampaui Jokowi-Ma’ruf, Koalisi Indonesia Makmur bakal melancarkan strateginya. Fadli bilang, strategi itu tak lain dengan menurunkan tim pemenangan dan para caleg Partai Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN untuk menyosialisasikan Prabowo-Sandi.

“Lihat saja nanti, caleg-caleg akan turun ke masyarakat dan itu yang akan kelihatan dampaknya. Sekarang ini kan ekonomi tidak baik, ada ketidakadilan ekonomi, sosial, poltik, hukum. Itu yang terjadi,” pungkasnya.

Diketahui, pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin masih unggul dengan perolehan 57,7 persen suara. Sedangkan rivalnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno masih berada di kisaran 32,3 persen. Sementara itu, yang tidak mau menjawab sebesar 9 persen dan golput sebesar 1 persen.

Namun, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyebut, posisi Jokowi-Ma’ruf masih belum aman. Sebab waktu masa kampanye politik pilpres masih sangat lama.

“Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf tinggi tapi masih masuk kategori belum aman, mengingat pilpres masih 7 bulan lagi,” kata Burhan di Jalan Cikini V, Jakarta, Rabu (26/9).

Lebih lanjut, Burhan mengatakan, saat ini kemungkinan pemilih untuk melakukan perubahan pun masih lumayan besar. Menurutnya, masih ada seperempat pemilih yang masih mungkin berubah pikiran (swing voters).

“Di antara warga yang sudah punya pilihan, sekitar 25 persen pilihannya masih besar atau sangat besar kemungkinan berubah,” tutupnya.

(ce1/aim/JPC)