BANDUNG-RADAR BOGOR,Meski telah ditetapkan menjadi tersangka, tak ada rasa penyesalan di raut wajah para tersangka penganiaya Haringga Sirla (23), suporter Persija Jakarta, yang tewas di tangan oknum Bobotoh. Usai menganiaya, tiga dari delapan tersangka bahkan ngopi bareng tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Ketiganya yaitu Joko Susilo (32), Cepi (20) dan DFA (16). Mereka ikut mengeroyok Haringga sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung pada Minggu (23/9) lalu.
Aksi santai ketiganya usai mengeroyok Haringga tersebut terekam dalam rekonstruksi yang digelar penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung yang dipimpin Kasatreskrim AKBP M Yoris Maulana di gerbang biru Stadion GBLA Bandung, Rabu (26/9).
Posisi ketiganya nongkrong tak jauh dari titik penganiayaan di depan gerobak bakso. Usai menganiaya, ketiganya duduk-duduk di bawah pohon kering belakang gerobak bakso.
”Iya, setelah itu kita di sini. Ya ngopi-ngopi saja sambil makan,” ucap Cepi saat ditanya penyidik.
Yoris sempat bertanya apakah ketiganya menyesal setelah menganiaya Haringga. Ketiganya tak menjawab dan hanya menundukkan kepala. Tak hanya tiga tersangka yang tenang usai menganiaya.
Lima tersangka lainnya juga tampak tak merasa berdosa usai memukul dan menendang Haringga. Kelimanya mengaku pergi usai melampiaskan nafsunya.
”Habis mukul saya ke dalam, ke teman saya,” kata Aditya Anggara (19), tersangka pengeroyok lainnya usai melakukan adegan rekonstruksi.
Rekonstruksi itu digelar penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung dengan 16 adegan yang melibatkan delapan tersangka dan satu polisi yang menjadi pemeran pengganti. Total waktu rekonstruksi mencapai 1,5 jam.
Saat kejadian, Aditya Anggara tiba-tiba melihat kerumunan Bobotoh di area parkir gerbang biru Stadion GBLA Bandung. Dari arah selatan, dia berlari menuju titik kerumunan itu. Aditya merupakan satu dari delapan tersangka pengeroyokan terhadap Haringga Sirla di Stadion GBLA.
Aditya yang berlari ke arah kerumunan lantas mendengar suara Bobotoh lain menyebut-nyebut ‘The Jak, The Jak’. Aditya sempat meminta massa yang mengeroyok untuk berhenti. ”Saya lari dari belakang. Saya bilang setop, ingat ada kejadian almarhum Ricko,” ujar Aditya saat melakukan adegan dalam rekonstruksi.
Ricko yang dimaksud Aditya ialah Ricko Andrean, seorang Bobotoh Persib yang juga tewas dikeroyok akibat menyelamatkan Jakmania, tahun lalu.
Namun usaha Aditya memberhentikan pengeroyokan itu tak berlanjut. Bobotoh terus melakukan pengeroyokan terhadap Haringga. Dia mengaku awalnya merasa iba. Tetapi nafsunya muncul saat melihat stiker berlogo Jakmania.
”Dari belakang saya ada yang bilang itu The Jak sambil nunjukin stiker. Ya saya juga ikut mukulin akhirnya,” tuturnya.
Ia menendang punggung korban dan memukul punggung korban sebanyak dua kali saat posisi korban telungkup. Saat itu, korban juga sudah bersimbah darah.
Selepas melakukan aksi pemukulan, Aditya lantas memegang tinggi-tinggi stiker itu dengan tangan kirinya. Tangan kanannya lantas menyalakan korek gas dan membakar stiker tersebut sambil berdiri di depan Haringga yang sudah lemah terjatuh ke aspal.
”Saya bakar karena marah sama Persija,” beber Aditya.
Aditya lalu berpindah posisi ke belakang Haringga. Dia memegang sebuah balok kayu. Pengakuannya, kayu itu tak dipukulkan dan hanya digenggam sambil berdiri di belakang korban.
Haringga tewas di tempat. Aksi sadis itu direkam dan videonya tersebar di media sosial (medsos). Polisi lantas menangkap 16 pelaku yang delapan di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Aditya. (tib/mam/run)