25 radar bogor

Masih Setengah Hati, Dukungan Kader Demokrat Terbelah

Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin serta Prabowo-Sandiaga ketika melakukan pengambilan nomor urut, Jumat pekan lalu. Hasil survei IPI menyatakan jika dukungan kader Demokrat terbelah. (Issak Ramadan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menyebut Partai Demokrat menjadi partai yang paling tidak solid mendukung pencalonan Prabowo-Sandi. Bahkan mayoritas dari basis massanya cenderung memilih paslon rivalnya yakni Jokowi-Ma’ruf.

Dalam survei tersebut, basis massa partai Demokrat yang mendukung Jokowi-Ma’ruf sebesar 53 persen responden. Sedangkan yang memilih Prabowo-Sandiaga hanya 43,4 persen, sisanya tak memberikan jawaban.

Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi memaparkan, secara umum, hanya partai Demokrat yang dinilai tak solid mendukung pencalonan Prabowo-Sandiaga. Sedangkan parpol lainnya, tergolong solid mendukung paslon penantang petahana tersebut.

“Secara umum, partai pendukung Prabowo-Sandi lebih aware basis massanya terhadap pilihan elite politik mereka dalam mendukung, kecuali Demokrat,” ujar Burhanuddin di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).

Ketidaksolidan ini,kata Burhan, lantaran partai Demokrat dinilai belum sepenuh hati mendukung pencalonan Prabowo-Sandi. Buktinya beberapa kepala daerah yang juga kader Demokrat justru mendukung rivalnya.

“Partai Demokrat terlihat belum sepenuh hati mendukung Prabowo. Terbukti beberapa kepala daerah demokrat yang dukung jokowi kan diberikan dispensasi,” ucap dia.

Dengan adanya dispensasi itu, Burhan menuturkan, dapat dipersepsikan lain oleh basis massa Demokrat. Dia bilang, bisa saja basis massanya berpikir telah diberikan kelonggaran untuk memilih pasangan yang berbeda dari keputusan partai.

“Kalau misalnya sikap mereka di tingkat elit dan publik itu terbaca tidak all out mendukung Prabowo, kemudian basis masanya pun akan mengikuti sikap elite mereka,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 1-6 September 2018 dengan melibatkan 1220 responden. Survei ini juga menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

(aim/JPC)