25 radar bogor

Kompetisi Dihentikan, Persipura: Tangkap Tikus Tak Perlu Bakar Rumah

 

JAKARTA-RADAR BOGOR, Persipura Jayapura menjadi salah satu tim yang keberatan apabila kompetisi sepak bola dihentikan. Menurut Persipura, klub-klub lain tak sepatutnya menanggung ‘dosa’ yang dilakukan oleh satu-dua klub saja.

Media Officer Persipura Bento Madubun mengatakan, menghentikan sepak bola Indonesia bukan keputusan yang bijak. Sebab, pokok masalah dalam kasus pengeroyokan suporter tidak dilakukan oleh semua klub, tetapi beberapa saja.

“Ibaratnya di dalam rumah
ada tikus. Untuk menangkap tikus tidak perlu membakar rumah,” ujar Bento dalam laman resmi klub.

“Jangan mematikan sepak bolanya. Kita-kita ini tidak bersalah. Klub yang lain tidak bersalah. Yang bersalah, kita tahu lah siapa yang menyebabkan ini. Ya mereka dong (yang dihukum),” tegas Bento.

Persipura juga mengapresiasi langkah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang bergerak cepat menanggapi kasus penganiayaan suporter ini. Tetapi ancaman menghentikan kompetisi itu harus dipertimbangkan dengan lebih matang. Perlu komunikasi dengan semua pihak. Termasuk dengan pihak klub.

Persipura mendorong semua pihak yang terkait untuk mempertegas hukuman kepada pelaku penganiayaan kepada suporter. Jangan sampai ada lagi suporter yang menjadi korban sepak bola Indonesia.

“Kalau ke depan dipertegas lagi hukumannya, itu lebih baik. Operator silakan menindaklanjuti. Tetapi menghentikan sepak bola Indonesia itu tidak benar benar juga,” imbuh Bento.

Bento menambahkan, yang terjadi di Bandung adalah duka bagi keluarga besar sepak bola Indonesia. “Itu biadab. Itu hal yang sama sekali tidak perlu terjadi. Kami mendukung kepolisian untuk menghukum seberat-beratnya para pelaku,” imbuhnya.

Persipura, lanjut Bento, juga mendorong semua pihak untuk bersama-sama menjaga sepak bola Indonesia agar tidak terjadi kembali hal seperti ini. “Miris. Ada orang yang disiksa di luar stadion dan tidak ada yang melerainya. Kami berharap ini diusut untuk menegaskan bahwa sepak bola Indonesia ada aturan,” tutup Bento.

(saf/JPC)