25 radar bogor

Murid MI Dibawa Kabur Gurunya ke Hutan, Sempat Ditampar Saat Minta Pulang

LB seorang murid MI di Malang yang dibwa kabur gurunya saat dievakuasi petugas.

MALANG-RADAR BOGOR, Sobirin (44), seorang guru MI di Pakisaji Malang membawa kabur muridnya berinisial LB ke sebuah kawasan hutan Lembah Pani Kabupaten Malang, Rabu (19/9/2018).

Peristiwa itu kemudian dilaporkan oleh keluarga korban ke Polres Malang Kamis (20/9).

Tim segera dibentuk, dibantu warga mereka menyisir ke sejumlah lokasi. Akhirnya, korban dan tersangka berhasil diamankan Sabtu (22/9/2018) siang.

Tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha melawan dan kabur saat akan ditangkap. Timah panas bersarang di kaki kanannya.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Adrian Wimbarda menjelaskan, berdasarkan keterangan pelaku, selain membawa kabur korban, tersangka juga mengancam akan meninggalkan korban di hutan.

“Jika korban tidak ikut naik ke atas, tersangka akan meninggalkan LB di hutan selama sebulan,” jelas Adrian, Minggu petang (23/9/2018).

Salah seorang sumber di internal kepolisian menceritakan, LB sempat menangis. Dia meminta Sobirin agar mengantarnya pulang. Namun permintaan ini tidak digubris oleh pelaku. Sobirin tetap mengajak LB ke Poncokusumo.

Sobirin kemudian mengajak LB ke sungai yang ada di kawasan Poncokusumo. Tak lama kemudian, mereka kembali ke rumah kerabat Sobirin yang sebelumnya dijadikan tempat singgah.

Di sana, LB terus saja menangis. Bahkan dia menolak makanan dan minuman yang diberikan tuan rumah. Demikian pula ketika korban diberi uang untuk jajan, penghobi musik itu tetap menangis dan meminta pulang.

Tidak mengindahkan permintaan siswa kelas IV itu, Sobirin justru mengajak korban ke tengah hutan yang berada di Poncokusumo. Setelahnya, pelaku mengajak korban berjalan menyusuri hutan.

Di tengah hutan, Sobirin mendirikan tenda untuk istirahat. Dia berjanji, jika LB menurut padanya, akan dipulangkan hari Senin. “Korban bahkan ditampar mulutnya oleh pelaku karena terus merengek pulang,” ungkap sumber internal kepolisian tersebut.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan LB, saat berada di Lembah Pani dia hanya mengenakan seragam putih merah. Seragam itu pula yang dikenakannya saat Sobirin menjemput di kelas, Rabu (19/92018).

Di lembah yang jauh dari jangkauan manusia tersebut, LB dan Sobirin hanya mengonsumsi mi instan yang dibawa oleh tersangka selama tiga hari dua malam.

Mereka menggunakan kompor portable mini, untuk memasak. Agar terlindung dari cuaca buruk, keduanya berlindung di tenda yang dibangun tersangka.

Sebenarnya, bocah itu sudah mendengar ada orang meneriakkan namanya. ”Hanya saja LB takut menyahut, karena diminta diam oleh tersangka,” tambah sumber tersebut. (ysp)