25 radar bogor

PDAM Tirta Pakuan Janji Pelayanan Maksimal 24 Jam

Ilustrasi Pengaliran PDAM.

BOGOR–RADAR BOGOR,Penyesuaian tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan, mulai diberlakukan. Hal itu, dilakukan sebagai peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pelayanan air minum.

“Beberapa bulan ke belakang memang aliran alami gangguan, kekeringan juga. Namun di samping itu kita juga sudah punya program yang sudah selesai ataupun sedang berjalan. Kewajiban PDAM Kota Bogor harus berikan layanan maksimum juga memenuhi jumlah pelanggan yang ada,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan, Deni Surya Senjaya saat konferensi pers dengan awak media, Kamis (20/9).

Ia mengatakan, penyesuaian tarif yang ada saat ini beralasan bahwa BUMD tersebut butuh masukan dana lebih untuk menutup program–program yang sedang berjalan. Termasuk, pemeliharaan instalasi pengolahaan air minum dan sumber mata air agar bisa lebih optimal.

Dengan meningkatnya kebutuhan dana operasional, dampak inflasi, BBM, dan tarif dasar listrik, maka telah ditetapkan penyesuaian tarif tersebut dalam Perwali Nomor 66 Tahun 2019. Ada beberapa tarif baru yang wajib dibayar pada November mendatang untuk rekening bulan Oktober 2018.

Seperti di golongan pelanggan S1 (sosial, rumah ibadah, dll) tarif 1-10 meterkubik (m3) itu menjadi Rp800, lebih dari 10 m3 Rp1000 dan lebih dari 20 m3 sebesar Rp1.100. Untuk rumah tangga 1 (R-1), tarif mulai dari Rp2000 hingga Rp3.100 per meterkubik.

Tarif terbesar ada untuk golongan Niaga 4 (N-4), yaitu sebesar Rp12.000 hingga Rp22.000 per meterkubik. Dan juga untuk golongan Industri 2 (I-2) yaitu dari Rp15.000 hingga Rp25.000.

“PDAM Kota Bogor butuh dana yang ada saat ini, makanya dilakukan penyesuaian tarif. Kami ingin bahwa langkah ini bisa meningkatkan kinerja kami, baik keuangan maupun SDM-nya. Kualitasnya sesuai dengan standar kesehatan dan pelayanan 24 jam. Sekarang ini kan belum,” tambahnya.

Program–program peningkatan pelayanan tersebut, sambung Deni, terbagi menjadi bagian di produksi dan distribusi. Untuk produksi, peningkatan ada pada optimalisasi di instalasi pengolahan air (IPA) Dekeng 1 dan 2 untuk penambahan kapasitas. Ada juga pemasangan pompa di intake Cipaku dan optimalisasi IPA dan intake Cipaku.

Terlebih, ada juga percepatan pembangunan SPAM Katulampa dengan kapasitas produksi 300 liter/detik. Sekarang ini, pembangunan sudah berada di posisi 95 persen. Selain itu, PDAM Tirta Pakuan juga menambah ukuran pada pipa–pipa di wilayah yang memang sering mengalami gangguan. (dka/ysp)