BOGOR–RADAR BOGOR, Jalan Suryakencana dan Jalan Otista segera berubah dengan adanya Terminal Parkir Elektronik. Jumat (21/9) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor menyosialisasikan kepada pengguna, termasuk pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Selain itu, 17 juru parkir yang akan bertugas pun melakukan praktik terhadap mesin buatan Swedia, yang dibeli dari PT Vertikal Akses Asia itu.
“Sosialisasi ini sekaligus untuk persiapan petugas, sementara untuk sistem tinggal dari BJB dan Bank Mandiri untuk disinkronkan. Insya Allah dalam beberapa hari ini sudah bisa,” ujar Kepala Dishub Kota Bogor Rakhmawati kepada Radar Bogor usai acara Pelatihan Pengoperasian Terminal Parkir Elektronik (TPE) dan Administrasi Perparkiran untuk Petugas Juru Parkir dan Pengelola Perparkiran.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) pada Dishub Kota Bogor Dodi Wahyudin menambahkan, apabila sinkronisasi dari BJB dan Bank Mandiri serta pihak integrator tuntas, maka TPE akan segera di-launching oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
“Kita tinggal menunggu jadwal, karena nanti juru parkir yang sekarang seragamnya khusus,” ungkapnya.
Meski baru 17 petugas juru parkir dan satu petugas administrasi yang dipekerjakan, Dodi menegaskan, ke depan akan ada penambahan. Sebab, saat ini masih terkendala oleh keterbatasan anggaran.
“Kita akan usahakan bertahap untuk 18 titik TPE menjadi 36 petugas dengan sistem kerja dua shift,” pungkasnya.
18 unit TPE yang dipasang di Jalan Otista dan Suryakencana untuk menggantikan sistem parkir konvensional menjadi smart parking.
Mesin yang dibawa PT Vertikal Akses Semesta itu merupakan mesin TPE buatan Swedia dengan harga per unit sebesar Rp122 juta atau Rp2,2 miliar untuk 18 unit. (gal/ysp)