25 radar bogor

Tekan Defisit Necara Perdagangan, Begini Langkah yang Dilakukan BI

Ilustrasi Gedung Bank Indonesia (Dok.JawaPos.com)
JAKARTARADAR BOGOR, Neraca perdagangan Indonesia kembali defisit pada Agustus 2018. Badan Pusat(BPS) mencatat Indonesia tekor USD 1,02 miliar. Namun, terjadi penurunan defisit neraca perdagangan dibanding bulan sebelumnya yang sebesar USD 2,03 miliar.Menanggapi hal itu, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan, kondisi defisit itu disikapi dengan tetap menjaga aliran dana asing masuk ke dalam negeri. Tujuannya, pasokan dolar Amerika Serikat tetap tersedia untuk membiayai defisit tersebut.

“Yang penting berikutnya adalah bagaimana menjaga inflow modal masuk, karena bagaimanapun juga defisit itu perlu pembiayaan, dan itu tentunya nanti akan tertutup kalau misalnya aliran modal masuk,” ujarnya dalam diskusi FMB 9 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9).

Agar dana asing bisa tetap masuk, lanjutnya, bank sentral akan menjaga suku bunga acuan untuk tetap sesuai pada koridornya. Saat ini, BI sudah menaikkan suku bunga acuan hingga 5,5 persen.

“Itu lah fungsinya kita salah satu tujuan kita menaikkan suku bunga, menjaga suku bunga kita atraktif dari negara negara lain untuk menarik modal masuk,” tuturnya.

Selanjutnya, BI akan kembali melakukan langkah hati-hati untuk menjaga kenaikan suku bunga. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian saat ini.

“Kita tidak segera seperti itu ya, kita punya banyak faktor data data yang kita lihat, bagaimana perkembangan di domestiknya, perkembangan di luar negeri kita lihat, jadi kita menggunakan sejumlah data pada saat nanti kita akan mengubah stance policydaripada suku bunga,” jelas dia.

“Jadi tidak serta merta Fed Fund Rate naik kita naikkan, tidak serta merta Turki naikkan kita naikkan. Kita tetap menjaga dari sisi diferensialnya, kita melihat risiko risiko ke depannya,” pungkasnya.

(hap/JPC)