25 radar bogor

Siap Hadapi Era Industri 4.0, IPB Gelar Mechanical and Biosystem Fair 2018

BOGOR-RADAR BOGOR, Penduduk dunia pada tahun 2018 tercatat sebanyak 7,53 milyar jiwa. Diperkirakan pada tahun 2045 jumlahnya meningkat menjadi sembilan milyar jiwa.

Hal tersebut memaksa Indonesia untuk menemukan solusi tepat dalam menghadapi era industri 4.0 di berbagai bidang. Seiring meningkatnya jumlah penduduk dunia, permintaan akan bahan pangan akan ikut meningkat pula.

Pertanian yang merupakan ujung tombak dari ketahanan pangan di Indonesia harus mulai dibenahi untuk menyongsong era industri 4.0.

Dalam rangka Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) Ke-55, Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (Himateta) IPB menggelar Mechanical and Biosystem Fair (MBF) 2018 yang digelar di Kampus IPB Dramaga, Bogor (15-16/9).

MBF 2018 digelar untuk mempersiapkan hal-hal penting dalam menghadapi era industri 4.0 di bidang pertanian. MBF 2018 terdiri atas beberapa rangkaian acara yaitu expo, lomba, dan seminar nasional.

Expo dilaksanakan selama dua hari berturut-turut di pelataran Graha Widya Wisuda. Stand expo diisi dengan beberapa inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (TMB Fateta IPB).

Lomba yang diselenggarakan terdiri dari tiga cabang yaitu Lomba Karya Tulis Ilmiah untuk mahasiswa, Lomba Gagasan Tertulis dan Lomba Desain Kemasan Buah untuk siswa. Lomba ini diikuti oleh 90 tim yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Seminar Nasional MBF 2018 kali ini mengusung tema ‘Revolusi Industri 4.0 sebagai Langkah menuju Pertanian yang Berkelanjutan’.

Tema tersebut diusung karena memiliki tingkat urgensi yang tinggi terhadap kesiapan Indonesia sebagai negara yang mandiri di bidang pertanian. Kebutuhan pangan dunia yang meningkat merupakan masalah besar yang harus mulai dipikirkan solusinya.

Masalah besar ini bukan merupakan suatu musibah bagi negara yang mampu mengatasinya. Indonesia merupakan pasar terbesar dunia karena memiliki jumlah penduduk yang banyak.
Belasan tahun ke depan merupakan ‘masa emas’ bagi Indonesia yang akan menikmati bonus demografi. Tentunya, pencapaian ‘masa emas’ itu harus dipersiapkan mulai sekarang.