25 radar bogor

DPRD Kabupaten Lumajang Studi Banding Konsep Smart City Kota Bogor

Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang bertandang ke Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Kamis (13/09/2018) untuk studi banding mengenai konsep Smart City Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang bertandang ke Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Kamis (13/09/2018) untuk studi banding mengenai konsep Smart City Kota Bogor.

Sebanyak 13 orang rombongan dari anggota Komisi A ini disambut langsung Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor Firdaus dan Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, Deni Susanto.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang Nurhidayati mengatakan, kedatangannya ke Kota Bogor kali pertama ini selain ingin bersilaturahmi juga sekaligus untuk studi banding terkait kinerja pemerintah dan pelayanan publik berbasis teknologi.

Menurutnya, dipilihnya Kota Bogor sebagai tempat untuk studi banding karena Kota Bogor telah meraih penghargaan Kinerja Pemerintah terbaik dan berbagai penghargaan dalam inovasi pelayanan publik berbasis IT. Sehingga Kota Bogor menjadi pilihan yang tepat untuk belajar.

“Saat ini Bupati terpilih kami mempunyai visi misi menuju e-Government, maka dari itu kami ingin mengetahui dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari Kota Bogor untuk menyelaraskan visi misi Bupati kami,” ujarnya.

Ia menuturkan, pihaknya sebagai anggota legislatif ingin mengetahui seluruh indikator dalam menunjang kinerja pemerintah dan pelayanan publik berbasis IT di Kota Bogor. Mulai dari dasar hukumnya seperti Peraturan Daerah (Perda) ataupun Peraturan Wali Kota (Perwali) dan indikator lainnya yang turut menjadi  faktor pendukung. Sebut saja anggaran, proses implementasi hingga akhirnya mendapatkan penghargaan, manfaat apa saja yang didapat masyarakat, bagaimana cara pelaksanaannya dan lainnya.

“Setelah mendengarkan seluruh penuturan, kami sangat senang karena menerima penjelasan yang begitu detail. Insya Allah di 2019 akan kami tindaklanjuti melalui kebijakan penentuan anggaran kepada Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang untuk merealisasikan mimpi besar kami,” jelasnya.

Nurhidayati menambahkan, mimpi besar ini tidak bisa sendirian dilakukan harus ada sinergitas dari para OPD sehingga bisa melangkah bersama untuk tujuan yang sama.

Mengingat pelayanan kepada masyarakat ini sangat vital dan sangat penting harus selalu ada peningkatan dan diselaraskan dengan perkembangan jaman. Apalagi akan sangat banyak manfaat dengan penerapan IT di pelayanan publik yakni akan semakin efektif dan efisien.

“Dengan pelayanan yang cepat tidak memakan banyak waktu dan biaya tentu akan lebih membuat masyarakat menjadi lebih puas dan senang,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfostandi Kota Bogor Firdaus mengatakan, Kota Bogor sudah mengenal IT sejak 2003 yang kemudian pada 2006 membangun sistem lelang pengadaan barang dan jasa secara elektronik dan menjadi yang pertama di Jawa Barat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun mulai membangun infrastruktur jaringan dan menanamkan pondasi IT dalam setiap pelayanan publik di seluruh OPD mulai dari DPMPTSP, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan dinas lainnya.

“Kami tidak mencari prestasi tapi ini semua demi melayani masyarakat lewat by sistem sehingga membuat segala pelayanan menjadi lebih mudah,” jelasnya.

Ia pun menerangkan, tentu saja membangun sistem tidak bisa dilakukan dalam sehari, butuh proses dan persiapan yang matang sebelum akhirnya bisa diimplementasikan. Mulai dari pelatihan kepada pegawai, merekrut pegawai outsourcing yang berkompeten di bidang IT, memiliki anggaran yang cukup dan sinergitas atau dukungan dari seluruh OPD.

“Kota Bogor memiliki semua dukungan untuk menuju smart city bahkan sudah memiliki masterplan smart city 20 tahun kedepan,” pungkasnya. (fla/ismet/dinar/tazkia-SZ)