25 radar bogor

Tragis! Berencana Nikah Bulan Oktober, Dua Sejoli Ini jadi Korban Bus Maut Cikidang

PARUNG-RADAR BOGOR,Sri Julianti dan Muhamad Ashari, sejoli yang sudah berencana menikah bulan depan harus mengalami nasib tragis. Keduanya jadi korban bus maut yang masuk jurang di jalur Cikidang, Sukabumi, Sabtu (8/9). Padahal sejak terlibat cinta lokasi (cinlok) di perusahaan yang sama, pasangan kekasih itu sudah mulai sibuk mengurus hari bahagianya nanti.

Dua hari sebelum maut men­jemput sejoli asal Kampung Ke­mang, RT 01/06, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, keduanya telah mengge­lar pertemuan keluarga.

Itu tak lain untuk membahas rencana pernikahannya yang kabarnya akan dilangsungkan bulan depan.

“Orang tua yang laki sudah datang dari Medan sebelum kejadian kecelakaan maut, untuk menentukan hari dan pertemuan antara orang tua calon pengantin,” ungkap Ke­pala Desa Kemang Entang Sua­na.

Rencananya, sejoli itu akan melangsungkan pernikahannya pada Oktober nanti. ”Ya pasti lah keluarga korban merasa kehi­langan. Apalagi bulan depan sudah mau nikah,” tutur Entang.

Saat didatangi ke kediaman almarhumah, kakak ipar Sri Julianti, Bachtiar, bercerita ba­hwa adiknya dan Muhamad Ashari sudah menjalin hubung­an meski bekerja di kantor yang sama.

Bachtiar mengatakan, Sri Juli­anti dan Muhamad Ashari be­rencana mengikat tali kasih. ”Mereka berdua itu pasangan satu kantor. Cinlok. Rencananya mereka memang akan menikah,” katanya di Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (9/9/2018).

Bahkan dua keluarga dari Sri Julianti dan Muhamad Ashari baru saja melakukan pertemuan untuk membahas pernikahan. ”Minggu kemarin kedua kelu­arga bertemu. Baru dilakukan perkenalan awal,” lanjutnya.

Jenazah Ashari pun sudah di­terbangkan langsung ke Medan pada Minggu (9/9) pukul 03:00 WIB. Pihak keluarganya menga­ku sudah ikhlas atas kepergian Sri Julianti yang tewas akibat kecelakaan bus di Cikidang.

”Alhamdulillah, keluarga ikhlas semua. Jenazah dimakamkan tadi siang dekat rumah, setengah kilometer lah kira-kira jaraknya,” tutup Bachtiar.

Selain Sri dan Ashari, hal tragis serupa juga menimpa Sofiah Nurdila, warga Kampung Sukam­ulya, Kelurahan Sukasari, Keca­matan Bogor Timur, Kota Bogor. Di tengah mengandung anak pertamanya, ia harus merelakan kepergian suaminya, Tagrit, un­tuk selama-lamanya akibat ke­celakaan maut di Cikidang.

”Nggak ada firasat apa-apa, ng­gak ada tanda,” katanya usai pe­makaman. (feb/run/ysp)