25 radar bogor

Peran Penting Sumber Daya Hutan dalam Pembangunan Nasional

BOGOR –RADAR BOGOR, Sejak dulu sumber daya hutan di Indonesia telah memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan.

Dalam pandangan global, fungsi hutan setidaknya berperan dalam pencapaian 10 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama pada pertumbuhan ekonomi, industri inovasi dan infrastruktur.

Berangkat dari pandangan global akan peran fungsi hutan dan kondisi terkini hutan di Indonesia itulah, Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB akan menyelenggarakan diskusi nasional dengan tema ‘Kelestarian Hutan dan Kejayaan Nusantara : Potret Pelibatan Masyarakat dalam Pembangunan Hutan Indonesia’.

Seminar yang berlangsung di Seameo Biotrop, Bogor, Kamis (6/9/2018) itu, menghadirkan pemateri di antaranya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KLHK, Helmi Bassalamah, Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK, Bambang Supriyanto. Dan Kepala Pusat Pembiayaan Pembangunan Kehutanan KLHK, Agus Isnantio Rahmadi.

Ketiga pemateri ini sama-sama menyampaikan jika sumber daya hutan (SDH) di Indonesia telah memberikan kontribusi bagi pembangunan sosial mulai dari aspek ekonomi, ekologi, sosial, budaya, hingga politik.

“Artinya, SDH telah berperan dalam pembentukan peradaban kehidupan manusia di Indonesia, sehingga setiap budaya dan etnis memiliki konsep dan pandangan tersendiri tentang penguasaan serta pengelolaan sumber daya hutan,” ucap Helmi Bassalamah.

Perjalanan pengelolaan SDH Indonesia, Bambang Supriyanto menambahkan dalam beberapa abad tersebut menghasilkan potret yang kurang menggembirakan. Saat ini telah terjadi penurunan produktivitas hutan alam secara signifikan.

“Produktivitas kayu hutan alam pada tahun 70/80-an tercatat lebih dari 50 juta m3 kayu per tahun, sementara saat ini kurang dari 5 juta m3 per tahun. Di sisi lain volume produksi kayu dari hutan tanaman saat ini dapat melampaui volume produksi kayu dari hutan alam,” ucapnya.

Pemerintah telah meluncurkan beragam skema untuk mendukung pembangunan hutan di kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan, Agus Isnantio Rahmadi menambahkan seperti usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam atau hutan tanaman, usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, usaha pemanfaatan kawasan silvopasutra maupun perhutanan sosial (PS) dan kemitraan.

“Program – program tersebut membuka peluang bagi BUMN, BUMD, BUMS, koperasi dan individu masyarakat untuk dapat mengambil bagian dalam membangun hutan dan memperoleh manfaat khususnya di kawasan hutan,” tuturnya.

Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB telah sejak lama turut memberi warna dalam potret pengelolaan hutan di Indonesia. Berangkat dari pandangan global akan peran fungsi hutan dan kondisi terkini hutan di Indonesia. Diharapakan seminar ini dapat menjadi masukan bagi pengelola kawasan hutan dan pelaku usaha kehutanan untuk mendorong implementasi kebijakan – kebijakan yang telah dikeluarkan. (cr4)