25 radar bogor

Ketua INASGOC Kritik Negara yang Sebut Indonesia Curang

Erick Thohir (kanan) merasa kecewa dengan insiden yang sempat terjadi di pertandingan pencak silat Asian Games 2018

Erick Thohir (kanan) merasa kecewa dengan insiden yang sempat terjadi di pertandingan pencak silat Asian Games
2018JAKARTA – RADAR BOGOR, Insiden yang sempat terjadi di pertandingan cabor pencak silat Asian Games 2018 membuat Ketua Inasgoc Erick Thohir mengungkapkan kekecewaannya. Itu terkait kejadian perusakan fasilitas venue pencak silat di Taman
Mini Indonesia Indah (TMII).

Dalam video yang sempat viral, atlet pencak silat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari terlihat merusak dinding ruang ganti setelah memutuskan WO dari nomor final putra di kelas E 65kg-70kg.

“Pencak silat? Biasa itu keluhan negara yang kalah. Bagaimana kalau kita lihat dominasi negara tertentu contoh Judo, Karate, Taekwondo, pasti ada dominasi dari negara tersebut,” ujar Erick di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (30/8).

Erick merasa lucu ketika ada negara yang mengatakan bahwa Indonesia melakukan tindakan curang di pertandingan. Dirinya bingung dengan respons Malaysia terkait raihan Indonesia tapi disebut curang.

“Ketika Indonesia meraih prestasi luar biasa kenapa dikeluhkan. Saya menolak ketika dibilang curang. Penjuriannya jelas dan bisa dilihat di televisi, terbuka, dan kita memantau langsug,” terangnya.

Menurutnya semua sudah sesuai dengan aturan bahkan juri-juri pun memang dipilih dari Asian Federation. Seperti di cabang olahraga
skateboard, ada atlet Indonesia berumur 12 tahun meraih perunggu. Erick mengaku tidak akan tinggal diam jika anak muda itu dikatakan meraih prestasi karena curang.

“Kalau dibilang curang, kasian atlet sudah latihan masih dibilang curang. Saya rasa itu bukan nilai sportivitas,” tegasnya.

Erick merasa kecewa ketika ada pandangan sebelah mata terkait kemenangan Indonesia seperti di pencak silat. Selain itu, Malaysia merupakan negara tetangga yang sering bertemu. Namun, disayangkan pandangan negatif malah muncul dari atlet negaranya.

“Apalagi, mohon maaf, Malaysia sangat berhubungan baik dengan kita atau negara tetangga sesama Asia Tenggara. Saya tentu sayangkan. Pada prinsipnya kita panitia selalu transparan dan sudah seyogyanya kita juga dihormati ketika meraih medali,” tandas Erick.

(rgm/JPC)