JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro menilai, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sebagai suatu hal yang perlu diperhatikan. Menurutnya, selama ini keseriusan terhadap iptek masih setengah-setengah.
“Yang pasti jangan pernah kita bicara iptek karena kita harus mengerjakannya, atau merasa sudah ada lembaganya, nomenkelaturnya, sehingga mau tidak mau dikerjakan,” ujarnya di Kementerian PPN, Jakarta, Kamis (30/8).
“Akibatnya yang harus dikerjakan adalah pekerjaan yang seadanya, tidak jelas tujuannya, dan lebih penting tidak terasa kontribusinya bagi masyarakat secara umum,” sambungnya.
Lanjut Bambang, ada dua hal yang ditekankan. Pertama, iptek harus bisa menjawab tantangan-tantangan bagi bangsa Indonesia. Kedua, antisipasi atau dampak masa depan dari kemajuan iptek.
Pasalnya, kondisi ekonomi Indonesia saat ini terus membaik. Namun, perbaikan itu tidak sepenuhnya merata. Ada hal-hal yang menurutnya masih ada celah yang perlu diselesaikan secara serius di tengah perkembangan zaman.
“Menjawab tantangan masyarakat kita tahu kondisi ekonomi Indonesia terus membaik, tetapi kita juga tidak bisa mengatakan bahwa segala sesuatunya sempurna. Kita masih bicara kondisi kemiskinan yang masih dirasakan oleh hampir 26 juta jiwa di Indonesia yang nantinya jumlah penduduk lokal banyak negara di dunia. Jadi tugas Indonesia luar biasa besarnya,” tandasnya.
(ce1/hap/JPC)
