BOGOR–RADAR BOGOR,Penataan kawasan Suryakencana mulai bergerak. Wali Kota Bogor, Bima Arya, turun langsung meninjau lokasi. Bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kepala Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), perencanaan penataan tersebut diharapkan dapat diselaraskan.
“Tahun ini kan kita mulai untuk penataan dan pembenahan kawasan Pasar Bogor agar terintegrasi. Semua harus terukur, baik desain, tahapan maupun jenis kegiatan fisiknya,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya kepada Radar Bogor.
Lebar pedestrian yang semula direncanakan antara 3 sampai 3,5 meter kembali dihitung ulang. Bima mengaku, agar terlihat kemungkinannya. Apakah akan mempersempit badan jalan atau tidak.
“Makanya ada beberapa opsi, apakah dimulai sebelah dulu, apakah bisa dua-duanya tapi dikurangi, dua hari ini kita lakukan kajian,” terangnya.
Bukan hanya penataan jalur, para pedagang juga akan ditata. Sebab di kawasan tersebut ada dua kategori pedagang yakni pedagang basah sayur pada malam hari dan pedagang di trotoar pada siang hari. Diperkirakan pedagang malam akan direlokasi ke Pasar Sukasari. Sehingga, semua skema perencanaan bisa berkesinambungan.
“Proyeksinya ke depan ini akan menjadi kawasan Pecinan, ada vihara di situ, ada kawasan pasar tradisional dengan nuansa cina, bangunan heritage dan kawasan kuliner,” paparnya.
Sementara untuk street parking, tambah Bima, kemungkinan akan tetap ada di badan Jalan Suryakencana. Musababnya Pemerintah Kota Bogor masih belum menyediakan gedung parkir. Namun secara bertahap akan dihilangkan.
“Jadi dihilangkannya secara bertahap, kalau tahun ini tidak mungkin karena kita belum bisa menyediakan (gedung parkir),” pungkasnya.(gal/c)
