CIAWI–RADAR BOGOR,Pertengahan bulan depan, proyek Jalan Tol Bocimi yang digarap PT Trans Jabar Tol (TJT) konstruksinya harus rampung untuk diuji layak fungsi. Ini membuat proyek tersebut terus digeber.
Pimpinan Proyek (Pimpro) Tol Bocimi dari PT TJT, Joko Susilo menjelaskan bahwa sebelum dioperasionalkan, jalan tol sepanjang 15,3 kilometer itu akan terlebih dahulu diuji kelayakannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Masih jauh kalau peresmiannya. Uji layak operasi itu ditargetkan pertengahan September,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin (23/8).
Usai uji kelayakannya, ada dua kemungkinan yang akan terjadi pada jalan Tol Bocimi. Pertama, diperbaiki kembali jika ada beberapa yang kurang baik. Opsi kedua bisa langsung diresmikan untuk operasional jika dinyatakan memenuhi standar keamanan.
Kini, ruas Jalan Tol Bogor hingga Cigombong itu memasuki progres sekitar 95 persen. Sisanya, masih ada beberapa ramp dan dua span jembatan di daerah Cigombong yang belum dibangun.
“Kemudian ada lahan yang perlu dibebaskan, tapi itu bisa sambil jalan. Jadi tetap bisa dioperasionalkan tapi belum normal,” kata Joko.
Joko mengatakan, jika ditotal, ada sekitar 20-an lahan milik warga yang perlu dibebaskan untuk membangun ramp keluar masuk jalan tol.
Khusus lokasi di Kecamatan Cigombong, yang merupakan permintaan dari warga yang merasa terdampak. Sehingga meminta kepada pihak pelaksana untuk lahannya juga ikut dibebaskan.
“Di Cigombong ada lahan terdampak, sekarang mau proses appraisal. Lahan punya warga, sudah mau tapi kan munculnya baru,” terangnya.
Meski ditarget untuk beroperasi pada September 2018, tapi ia mengaku optimis. Joko berharap, cuaca mendukung untuk merampungkan proyek Tol Bocimi secara keseluruhan.
“Targetnya September tahun ini. Kalau cepet bebas sih terkejar, selama tidak hujan,” tukasnya
Sebelumnya, meski ditarget beroperasi bulan depan, tapi pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) masih terkendala lahan.(fik/c)