25 radar bogor

Jubir PSI: Soal Utang, Negara Maju Iri dengan Indonesia

Utang RI masih rendah dibandingkan negara-negara G20 (Dok. JawaPos.com)
Utang RI masih rendah dibandingkan negara-negara G20 (Dok. JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ribut-ribut soal utang dan perekonomian, negara maju ternyata menyimpan rasa iri dengan Indonesia. Hal tersebut diutarakan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo usai melakukan lawatan ke Rusia, Spanyol, Italia, Belgia, Prancis dan Belanda belum lama ini.

“Setelah bertemu dan berbincang-bincang dengan banyak pejabat, pengusaha di Rusia dan Eropa hampir sebulan ini, ternyata mereka banyak menyimpan rasa iri dalam pengertian positif dengan Indonesia. Salah satunya, soal utang dan kemampuan ekonomi kita,” ujar Rizal dalam keterangannya, Rabu (22/8).

Di Eropa, Jubir PSI bersama sejumlah pengusaha muda asal Indonesia bertemu dengan sejumlah Duta Besar (Dubes) bersama sejumlah pengusaha muda (Hipmi) masing-masing Dubes untuk Rusia Wahid Supriyadi, Dubes untuk Prancis Hotmangaraja Panjaitan, dan Dubes untuk Belanda H.E. I Gusti Agung Wesaka Puja. Selain itu, Rizal juga bertukar pikiran soal perang dagang dengan tiga atase perdagangan Indonesia dan pejabat Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Eropa yakni Sumber Sinabutar Atase Perdagangan untuk Italia di Roma, Deden Muhammad Fajar Shiddiq Atase Perdagangan di Barcelona, dan Megawati Atase Perdagangan untuk Prancis di Paris.

Rizal mengatakan, salah satu rasa iri itu, ukuran ekonomi Indonesia yang semakin membesar dan masuk dalam G20. Tidak semua negara maju atau eropa bisa masuk G20, seperti Indonesia. Meski ukuran ekonominya besar, rasio utang Indonesia atas Produk Domestik Brutonya (PDB) terbilang sangat kecil. Rasio utang pemerintah terhadap PDB tercatat hanya 29,74 persen.

Sedangkan sejumlah negara maju dan Eropa, rasio utangnya sudah melampaui PDB-nya sendiri atau di atas 100 persen. Tak hanya masuk G20, ekonomi Indonesia juga konsisten tumbuh di atas 5 persen.

“Setiap tumbuh 5 persenan saja ukuran ekonomi Indonesia bertambah Rp 240-250 triliun. Sedangkan negara-negara maju masih susah tumbuh sebesar itu. Jepang misanya masuk G20, terancam minus. Italia misalnya tingkat pengganggurannya sangat tinggi. Hingga saat ini, Italia mempunyai utang sebesar USD 2.454 miliar,” kata Rizal.

Saat ini, di G20, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB bahkan masuk 10 besar, jauh meninggalkan Turki, Arab Saudi, Afrika Selatan dan Argentina. “Jadi, dengan kemampuan sebesar itu, banyak politisi menjadi penakut. Dia lupa dengan kemampuan negaranya sendiri. Ingatan dan kacamata ukuran ekonominya masih tertinggal di era krisis 1998. Mungkin jarang piknik,” ujar Rizal.

Tak hanya itu, Indonesia juga dinilai negara-negara tersebut merupakan debitur yang taat membayar utangnya sendiri. Bahkan, besaran cicilan yang telah dibayarkan sepanjang Jokowi menjabat hampir sama dengan besaran tambahan utangnya.

“Bandingkan dengan Turki yang terancam tidak mampu membayar utangnya dan saat ini minta dibailout oleh Tiongkok,” katanya.

Sekedar pembanding, rasio utang tertinggi atas PDB pernah terjadi di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Nilai utang pemerintah saat itu sebesar Rp 1.232,8 triliun. Rasio utang menjadi 88,7 persen terhadap PDB.

“Sudah sebesar 88,7 persen terhadap PDB, toh juga tidak seribut zaman Pak Jokowi yang hanya 29,74 perseb atas PDB. Setelah masa itu (Gus Dur), rasio utang pemerintah atas PDB mengalami tren penurunan,” tegas Rizal.

Rizal mengatakan, rata-rata negara G20 merupakan penghutang kelas kakap. Amerika Serikat misalnya telah mencetak rekor utang nasional tertinggi melampaui produk domestik bruto (PDB). Jumlah utang Amerika mencapai USD 19.947 miliar. Jepang sekitar USD 11.813 miliar. Nilainya dua kali lipat dibandingkan PDB Negeri Sakura itu. Hal serupa dengan negara G20 lainnya seperti Rusia, Tiongkok, Turki, Argentina, dan Meksiko. Bahkan Meksiko eksposure utangnya mencapai 70 persen, sedangkan Inggris mencatatkan eksposure utangnya hampir 100 persen dari PDB.

Defisit anggaran Indonesia juga sangat kecil diantara negara-negara G20. Bandingkan dengan negara maju dan G20 lainnya seperti Amerika Serikat hampir 6,7 persen, Jepang 6,4 persen, Inggris 6,2 persen, dan Brasil 4,3 persen.

“Kita cuman sekitar 2 persenan. Tahun depan bahkan diperkirakan dibawah 2 persenan. Defisit ini kan rata-rata ditutup dengan taking new loan,” pungkasnya.

(srs/JPC)