25 radar bogor

Janji Tak bakal Gunakan Politik Identitas, PAN: Rakyat Sudah Bosan

Sekjen PAN Eddy Soeparno memastikan jika partainya tak bakal menggunakan politik identitas dalam Pilpres 2019 mendatang. Eddy menyebut masyarakat sudah bosan dengan perpecahan.
Sekjen PAN Eddy Soeparno memastikan jika partainya tak bakal menggunakan politik identitas dalam Pilpres 2019 mendatang. Eddy menyebut masyarakat sudah bosan dengan perpecahan.

JAKARTA – RADAR BOGOR, Politik identitas masih menjadi momok dalam setiap perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu). Isu tersebut kerap kali dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mendulang suara demi meraih kemenangan. Situasi serupa lantas dikhawatirkan akan kembali muncul di Pilpres 2019.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno menegaskan partainya tidak akan menggunakan politik identitas di Pilpres 2019. Dia menggaransi akan bersaing secara sehat dengan kubu lawan.

“Kami sebagai partai menjamin tidak akan mengusung agenda politik identitas (di Pilpres 2019),” ujar Eddy di DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/8).

Meski pada kenyataannya PAN banyak didukung oleh tokoh-tokoh agama, seperti Rizieq Shihab, itu tidak membuat partai berlambang matahari putih itu akan menggunakan politik identitas.

“Bahwa kemudian didukung pihak representasi tokoh agama bukan berarti menggunakan politik indentitas. Bukan berarti kita mengusung agenda tersebut,” sambung Eddy.

Lebih lanjut, anak buah Zulkifli Hasan itu menilai rakyat telah bosan dengan kondisi politik sekarang yang berujung perpecahan. Sehingga pola buruk tersebut harus dihilangkan.

“Saya kira masyarakat saat ini jengah dengan hingar-bingar politik yang sifatnya tidak memberi solusi yang komprehensif. Kalau hanya membelah dan membuat konflik yang lebih dalam, masyarakat sangat cerdas memilih bahwa itu bukan calon yang dikehendaki,” imbuhnya.

Eddy memastikan PAN tetap berpedoman kepada ideologi partai. Sebagai partai yang berbasis nasionalis religius, partai akan tetap membela seluruh masyarakat dan umat. Dengan tetap mengesampingkan politik identitas.

“Kami tidak ingin mencederai landasan partai kami sendiri. Kami akan bertarung dalam gagasan, solusi dan hal-hal yang relevan sifatnya secara mikro dan detail. Dengan tidak bermaksud bahwa mengusung agenda yang memecah belah masyarakat,” tandasnya.

(sat/JPC)