25 radar bogor

Ikuti Program KKN, Ratusan Mahasiswa Trilogi Dikirim Ke Bogor

Ratusan Mahasiswa Universitas Trilogi ketika acara pelepasan program magang ke Kabupaten Bogor, Sabtu
Ratusan Mahasiswa Universitas Trilogi ketika acara pelepasan program magang ke Kabupaten Bogor, Sabtu.
JAKARTA-RADAR BOGOR, Ratusan mahasiswa Universitas Trilogi, Jakarta dikirim ke Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka menjalani program magang, dengan tinggal di rumah-rumah warga selama sebulan lamanya.

Rektor Universitas Trilogi, Aam Bastaman mengatakan, tujuan dari pogram bertajuk ‘KKN (Kuliah Kerj a Nyata) Tematik Swadesa 2018’, adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang mahasiswa dapat di kampus kepada masyarakat.

“Jadi tidak sekadar teori di kampu saja. Tapi bagaimana implementasinya di lapangan,” jelas Aam usai melepas para mahasiswa di areal parkir Universitas Trilogi, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8).

Aam menjelaskan, kehadiran masyarakat di sana diharapkan membantu upaya peningkatan kesejahteraan warga sekitar. Sebab, para mahasiswa telah menyiapkan program-program untuk masyarakat sekitar.

“Disesuaikan dengan kebutuhan warga di sana. Misalnya nanti ada yang membantu potensi pengembangan agrowisatanya,” jelas Aam.

Adapun total mahasiswa yang ikut serta berjumlah 467 orang. Mereka berasal dari lintas program studi.

Para mahasiswa disebar di 8 desa, Kecamatan Pamijahan. Yakni Pamijahan, Pasarean, Ciasihan, Cibitung Kulon, Cibitung Wetan, Gunung Bunder 1, Gunung Bunder 2, dan Gunung Sari.

Senada, Kepala LPPM Universitas Trilogi, Setia Lenggono mengatakan, selain mahasiswa, pihaknya juga melibatkan para dosen. Selain sebagai pengawas, dosen bertugas membantu mahasiswa melakukan pemetaan masyarakat di Pamijahan.

“Nanti setelah sebulan, kami harap bisa mendapat data yang komprehensif mengenai kondisi warga Pamijahan. Ini penting sebagai acuan bagi para pihak terkait. Misalnya dalam hal pemberian bantuan sosial,” ungkap Setia.

“Jadi jelas arah dan tujuannya kemana. Tepat sasaran, karena memang sudah punya bekal data,”  pungkas Setia.

(mam/JPC)