25 radar bogor

Miris! Gadis Desa ini 15 Tahun Diculik Seorang Dukun, Ditemukan dalam Gua Tanpa Busana

Korban penculikan saat ditemukan dalam sebuah gua di Desa Galumpang Kecamatan Dako Pamean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Korban penculikan saat ditemukan dalam sebuah gua di Desa Galumpang Kecamatan Dako Pamean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

TOLITOLI–RADAR BOGOR, Seorang gadis inisial A (24)  warga Desa Galumpang Kecamatan Dako Pamean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah yang hilang selama 15 tahun lamanya, akhirnya ditemukan, Minggu (5/8/2018).

Korban ternyata diculik seorang pria bernama Tete Jago, warga Dusun Penyapu Desa Galumpang Kecamatan Dakopamean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Ia dikenal sebagai dukun kampung di tempatnya. Yaitu di Desa Bajugan Kecamatan Galang.

Gua tempat korban penculikan disembunyikan pelaku.

Pelaku menyembunyikan gadis itu di balik sebuah batu yang berbentuk gua di Desa Bajugan kecamatan yang sama. Saat ditemukan, korban dalam kondisi telanjang.

A diketahui menghilang sejak tahun 2003 silam saat masih berusia 12 tahun. Aksi penculikan ini akhirnya terungkap setelah jajaran kepolisian Polsek Dakopamean mendapat laporan warga.

Kapolsek Dakopamean Ipda Dickri Sukarjo dikonfirmasi Palu Ekspres mengungkapkan, pelaku penculikan adalah seorang kakek warga Desa Bajugan bernama Tete Jago.

“Setelah mendapat laporan warga, kami mengunjungi orang tua korban untuk sama sama melakukan penangkapan terhadap si pelaku,” kata Dickri, melalui sambungan telepon.

Korban A jelas Kapolsek, ditemukan pada Minggu (5/8/2018) siang dalam kondisi memprihatinkan.
Pelaku menyembunyikan korban dibalik sebuah batu besar yang menyerupai gua di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah pelaku.

“Ada ruangan kecil berukuran satu meter setengah kali satu meter setengah di dalam batu itu dan ada tempat tidur berupa dipan yang terbuat dari anyaman bambu. Lokasinya perbukitan tak jauh dari rumah pelaku,” sebutnya.

Aksi pelaku kaya Dickri terungkap setelah berkembang informasi dikalangan warga Desa Bajugan bahwa pelaku sering terlihat membawa seorang anak gadis ke rumahnya jika malam hari tiba. Akan tetapi, masyarakat tidak pernah melihat anak gadis itu di rumah pelaku pada siang hari.

“Jadi mungkin kalau malam pelaku membawa korban ke rumahnya. Sekitar subuh dini hari baru disembunyikan lagi ke dalam batu. Karena memang lokasinya tak jauh dari rumah pelaku,” urainya.

Orang tua korban jelas Kapolsek mengakui telah menyangka anak gadisnya hilang dan meninggal dunia. Sejak 2003 orang tua korban menurutnya sempat melakukan upaya pencarian namun tak membuahkan hasil.

“Dua tahun lamanya orang tua mencari korban ini. Akhirnya putus asa dan menghentikan pencarian karena dianggap sudah hilang atau meninggal dunia,” sebutnya.

Kondisi korban sendiri saat ditemukan lanjut Dickri masih dalam keadaan trauma. Korban tak bisa diajak bicara sehingga belum banyak informasi yang bisa dihimpun penyidik berkaitan modus penculikan itu.

Sedangkan pelaku bernama, saat ini sudah ditahan di sel Polsek Dakopamean untuk menjalani pemeriksaan lebih jauh.

Pihaknya pun kata Dickri masih mendalami motif dibalik penculikan itu. Untuk memastikan sejumlah hal, misalnya apakah korban telah mengalami kekerasan seksual selama dalam masa penculikan itu.

“Kita akan koordinasikan dengan unit perlindungan perempuan dan anak di Polres Tolitoli,”tuturnya.

Pihaknya juga memastikan bahwa korban memang benar anak dari kedua orang tua yang kehilangan anaknya tahun 2003 silam.

“Orang tua korban masih mengenali ciri ciri fisik anaknya dan memastikan itu memang anak mereka,” ungkap Dickry. (ysp)