25 radar bogor

TGB Resmi Tinggalkan Partainya SBY

Tuan Guru Bajang saat berkunjung ke kantor JawaPos.com (Issak Ramadhan/JawaPos.com)
Tuan Guru Bajang saat berkunjung ke kantor JawaPos.com (Issak Ramadhan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) resmi mengundurkan diri dari partai berlogo bintang mercy.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mengaku sudah menyampakan surat pengunduran dirinya ke Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin. “Benar sudah mundur,” ujar TGB dalam keterangannya kepada JawaPos.com, Senin (23/5).

Pengunduran dirinya itu telah ia sampaikan pada pekan lalu kepada SBY dan juga Amir Syamsuddin. TGB enggan mengatakan alasan pengunduran dirinya dari Partai Demokrat apa. Yang jelas itu adalah alasan pribadi.

“(Mundur) karena alasan pribadi,” katanya.

Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik‎ mengatakan partai yang dimotori oleh SBY ini menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas peran beliau selama ini khususnya sebagai Ketua DPD PD NTB.

“Kami mendoakan status beliau sekarang, yakni sebagai ulama non-partai, akan memberi beliau jalan ke arah karier politik yang lebih baik untuk dipilih sebagai salah satu cawapres Pak Jokowi,” kata Rachlan.

‎Demokrat juga tidak mempermasalahkan pengunduran diri TGB tersebut. Namun demikian TGB pantas berkarier di tingkat nasional.

“Partai Demokrat meyakini figur sebaik beliau pantas mendapat kesempatan berkarir pada tingkat nasional,” ungkapnya.

Sebelumnya, TGB resmi menyatakan mendukung Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Padahal diketahui Demokrat belum memberikan sikap mengenai Pilpres 2019 ini.

TGB juga mengaku dukungan ke Jokowi menjadi presiden dua periode bukan mengatasnamakan Partai Demokrat. Melainkan pribadi.

Sementara Jokowi juga mengaku TGB salah satu kandidat cawapres dari lima nama tokoh yang sudah ia kantongi. Tiga nama lainnya adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

(gwn/JPC)