JAKARTA-RADAR BOGOR,Masa depan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi di partai Demokrat di pertanyakan. Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrabnya tengah menuai kontroversi karena mendeklarasikan diri mendukung Joko Widodo di Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.
TGB kemudian dianggap mendahului keputusan partai, sebab Demokrat sampai saat ini belum menetapkan arah dukungan. Bahkan dari pengakuannya, keinginan TGB untuk bertemu SBY pun tak digubris sejak bulan Mei lalu.
Berbarengan dengan tidak kondusifnya situasi tersebut, TGB mengakui jika sempat bertemu dengan Ketua Umum Partai lain. Namun siapa saja yang dijumpainya tidak diketahui pasti.
TGB mengatakan, pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi belaka, tidak ada maksud lain. Menurutnya beberapa Ketua Umum partai lain merupakan seniornya, sehingga wajar jika terjalin kedekatan.
“Hanya silaturahim biasa. Kebetulan ketua umum dari beberapa partai itukan senior saya, jadi saya silaturahim aja,” ujar TGB di Rumah Makan Taliwang Bersaudara Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).
Dalam pertemuan itu, TGB mengakui, lebih banyak membahas masa-masa akhir jabatannya sebagai Gubernur NTB. Selama 10 tahun duduk dalam singgasana itu, alumnus Al Azhar Kairo Mesir itu mengatakan, sudah selayaknya menyampaikan apresiasi atas segala dukungan dan kerjasama yang diberikan oleh partai lain.
“Saya hanya ingin membahas bahwa saya mau selesai 17 September sebagai Gubernur, (saya ucapkan) terimakasih atas dukungannya,” terangnya.
Spekulasi yang menyebut dirinya akan bergabung dengan partai lain pun dibantah. TGB mengaku, sampai saat ini belum ada tawaran politik kepadanya. Karena itu dirinya masih mengaku sebagai kader Demokrat. “Belum ada (tawaran masuk partai lain),” pungkas TGB.
(sat/JPC)
