25 radar bogor

Patuh Pola Makan, Kendalikan Gula Darah

ilustrasi

CIBUBUR–RADAR BOGOR,Pengendalian gula darah pada diabetes melitus merupakan ujung tombak dalam menghadapi penyakit ini. Demikian disampaikan Dokter Eka Adip Pradipta, yang bertugas di RS Permata Cibubur. Namun, dengan berbagai tantangannya, hal tersebut tidaklah mudah.

“Mulai dari kepatuhan dalam pola makan, olahraga, dan kesabaran serta semangat untuk terus berobat menjadi tantangan tersendiri dalam menjalani hidup bersama diabetes,” ujar dokter umum dan UGD rumah sakit tersebut.

Dokter Eka menjelaskan, diabetes melitus atau kencing manis merupakan sekelompok gangguan yang mengakibatkan peningkatan gula darah berkepanjangan. Gangguan tersebut bervariasi mulai dari rendahnya produksi hormon penekan kadar gula darah bernama insulin, hingga rendahnya penggunaan gula darah oleh tubuh sehingga mengakibatkan menumpuknya gula di dalam sirkulasi pembuluh darah.

Lalu apa apa dampak dari diabetes yang tidak terkendali? Pada prinsipnya, kata Eka, kadar gula yang tinggi akan merusak struktur apa pun yang dilewatinya, mulai dari dinding pembuluh darah, sel-sel darah hingga organ di seluruh tubuh.

Dengan kata lain, diabetes melitus merupakan penyakit dengan gejala yang sangat beragam, tergantung bagian tubuh mana yang mengalami kerusakan.

“Serangan jantung dan stroke akibat penyumbatan pembuluh darah di jantung dan otak merupakan dua komplikasi mematikan yang sering ditemui. Tidak lupa dengan gangguan fungsi ginjal yang dapat berujung kepada gagal ginjal di kemudian hari.Di mana ada pembuluh darah di situ, ada komplikasi diabetes,” tegasnya.

Namun, lanjut dokter Eka, itu semua merupakan dampak jangka panjang. Selain itu, diabetes juga dapat terjadi jika gula darah melonjak sangat tinggi, karena kendali pola makan, obat dan aktivitas yang tidak baik atau gula darah terjun bebas, karena asupan diet yang kurang atau tidak berimbang dengan penggunaan obat DM.

Meski hingga saat ini dunia medis belum mampu untuk menyingkirkan penyakit yang satu ini sepenuhnya, kata Eka, setidaknya terdapat beragam cara untuk menunduk­kannya.(*/cr2/b)