25 radar bogor

Narkoba Bunuh 30 Orang Setiap Hari

Ilustrasi obat G yang marak beredar
Ilustrasi

BOGOR–RADAR BOGOR,Jerat narkoba di kalangan anak muda kian mengkhawatirkan. Setiap hari pemerintah mencatat ada 30 anak muda yang meninggal karena zat adiktif tersebut. Hal ini kemudian menjadi sorotan Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan (Men­kopolhukam) Wiranto.

Ia mengingatkan gelombang gempuran narkoba mem­prihatinkan dari segi jumlah korbannya.

“Tiap hari 30 anak muda meninggal karena narkoba. Kalau sebulan 900 orang, berarti setara dengan tiga pesawat Boeing 737 itu jatuh. Semuanya mati. Ini besar sekali,” terang Wiranto saat menghadiri peringatan Hari Anti Narkoba (HANI) di Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido Bogor, Kamis (12/7).

Menurutnya, masalah narkoba adalah ancaman yang betul-betul serius serta harus dihadapi dan diberantas bersama-sama. Apalagi, dari data BNN, jumlah pengedar yang berhasil ditangkap oleh Polri dan BNN pada 2017 mengalami peningkatan menjadi 64.526 orang. Sebelumnya pada 2016 hanya 61.748 orang yang ditangkap.

Angka ini selaras dengan barang bukti yang berhasil disita oleh BNN. Di tahun 2017 mereka berhasil menyita 1,144 ton sabu, 858,6 kg ganja, dan 218.212 butir pil ekstasi. Namun di pertengahan 2018, angka ini hampir disalip dengan jumlah sitaan periode Januari–Juni 2018 yakni 1,3 ton sabu, 31 kg ganja, dan 217.526 butir pil ekstasi.

”Makanya , saya menyerukan kepada BNN untuk jangan lelah dan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan,” beber Wiranto.

Ia mengatakan, perang modern dapat menggunakan narkoba sebagai senjata utama melumpuhkan kekuatan suatu bangsa. Karena itu, ia menduga narkoba merupakan bagian dari proxy war.

”Narkoba bisa jadi instrumen proxy war. Lebih murah, tidak terlihat. Tapi korbannya cukup banyak,” kata dia.

Sementara itu, Kepala BNN Heru Winarko menegaskan bah­wa negara ini berpeluang mendapatkan bonus demografi. Namun, peluang besar tersebut dapat berbalik menjadi bencana manakala pemerintah gagal mengelola peluang. Seperti gagalnya melindungi usia produktif dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Kita wajib mewaspadai, data hasil survei BNN bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kese­hatan Universitas Indonesia ta­hun 2017 menunjukkan bah­wa angka prevalensi pe­nyalahguna narkoba mencapai ang­ka 3.376.115 orang atau sebesar 1,77 persen dari total penduduk Indonesia usia pro­duktif (10-59 tahun),” bebernya.(dka/c)