25 radar bogor

Menang Versi Quick Count, Ridwan Kamil Pidato dengan Mata Berkaca-kaca

Calon Gubernur Jabar Ridwan Kamil beserta istrinya usai mencoblos.
Calon Gubernur Jabar Ridwan Kamil beserta istrinya usai mencoblos.

BANDUNG – RADAR BOGOR, Pasangan calon gubernur (cagub) Ridwan Kamil dan calon wakil gubernur (cawagub) Uu Ruzhanul Ulum menang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar) berdasarkan hasil hitung cepat. Ridwan Kamil langsung melakukan sujud syukur begitu mengetahui hasil tersebut.

Dalam pidato sambutannya di Kota Bandung, dengan mata berkaca-kaca hampir menitikan air mata, Kang Emil sapaan akrabnya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, berdasarkan hasil hitung cepat data yang masuk telah mencapai 80 persen.

“Dengan hasil ini pasangan Rindu menang, tapi ini masih hasil sementara,” ucap Emil.

Emil juga meminta maaf kepada semua pihak jika ada kesalahan selama Pilkada Jabar. Hitung cepat yang dilakukan LSI Denny JA menunjukkan paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) unggul dalam Pilkada Jawa Barat.

Dari pantauan, Rabu (27/6) pada pukul 15.31 WIB, dari suara 84,44 persen yang masuk untuk Provinsi Jabar, paslon nomor 1 meraih suara sebanyak 32,52 persen. Perolehan suara terbanyak kedua dengan 28,05 persen adalah paslon nomor urut 3 Mayjen Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Paslon ini berhasil menyalip perolehan suara paslon nomor urut 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang sebelumnya mengungguli mereka. Nomor urut 4 mendapatkan suara sebesar 26,40 persen. Sementara itu, paslon nomor urut 2 Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan meraih suara paling kecil, yaitu 13,02 persen.

Tingkat partisipasi warga Jabar dalam pilkada gubernur hingga siang ini adalah 66,94 persen. Menurut LSI, ada empat penentu perolehan suara di Pilkada Provinsi Jabar, yaitu tingkat popularitas paslon, efektivitas partai pendukung, kekuatan figur kandidat, dan isu negatif.

Tiga paslon nomor urut 1, 3, dan 4 dinilai memiliki popularitas yang cukup dan kekuatan figur. Sementara itu paslon nomor 2, yaitu Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan, dinilai secara pengenalan masih rendah. Selain itu, pada hari terakhir, banyak isu negatif berseliweran di antara 4 paslon. Jika diterima publik, isu negatif ini dinilai bisa menjadi variabel menentukan. (ysp)