CIBINONG – RADAR BOGOR, Calon Bupati Bogor nomor urut 2, Ade Yasin, menggunakan hak suaranya di TPS 05 Kelurahan Sukahati Kecamatan Cibinong.
Dengan mengenakan kerudung hijau, baju putih dan celana hitam, pasangan dari Iwan Setiawan ini berjalan kaki dari kediamannya yang tak jauh dari TPS didampingi suami tercinta, Yanwar Permadi, sekitar pukul 10:00 WIB.
Ada yang berbeda pada pilkada tahun ini di keluarganya. Putri pertamanya, Nadia Hasna Humaira, menjadi pemilih pemula dan ikut menemani sang bunda mendatangi TPS.
Nadia mengaku senang dan bangga ibundanya menjadi salah satu calon Bupati Bogor periode 2018-2023. Sebagai seorang anak, ia mendoakan sang ibu agar tetap amanah jika memenangkan perhelatan pilkada ini.
“Perasaan senang karena memilih mamah sendiri, tapi juga harus lapang dada karena mamah juga berbagi dengan masyarakat Kabupaten Bogor, bakal jarang ketemu,” ujarnya kepada radarbogor.id usai mencoblos.
Sementara itu, Ade Yasin mengungkapkan putrinya baru mengikuti pencoblosan yang pertama kali. Bahkan sudah mulai mengikuti karirnya untuk masuk ke dalam dunia politik.
Sebab saat ini Nadia sedang mengenyam pendidikan tinggi di International Islamic University Malaysia Fakultas Humans Sains Jurusan Politik. “Kebetulan anak saya kuliah di Humans Sains di Malaysia jurusan politik. Jadi tahu persis bagaimana dunia politik. Sudah mulai ikut ibunya,” ungkap Ade.
Terkait penyelenggaraan pilkada tahun ini di Kabupaten Bogor, Ade Yasin mengatakan bahwa semuanya berjalan aman, lancar dan tertib. Tentunya hal itu tercapai berkat kerjasama semua pihak. Baik penyelenggara, pasangan calon (paslon) maupun masyarakat. Dirinya optimis pasangan Hadist bisa meraih kemenangan dengan target 60 persen. “Kalau lebih barangkali itu bonus, sehingga kita bisa memenangkan pilkada,” tuturnya.
Ade Yasin bersama tim juga telah menyiapkan real count yang terpusat di Rahmat Yasin Center (RYC). Diharapkan hasil perhitungan dari masing-masing TPS bisa cepat masuk. Karena sesuai intruksi kepada saksi luar dan dalam yang sudah disiapkan, untuk memotret hasil perhitungan suara menggunakan gawainya. Sehingga data bisa cepat masuk dan meminimalisir kecurangan.
“Tidak ada persiapan khusus, hanya berdoa saja. Tidur pun normal, tenang menghadapi pilkada ini, tidak tegang dan nerveous. Saya ikhtiar dan doa sudah dimaksimalkan tinggal menunggu ketetapan dan ridho dari Allah. Setelah ini saya akan keliling di beberapa TPS sekitar sini untuk melihat respon dari masyarakat,” pungkasnya. (gal)
