25 radar bogor

Guru Honorer Gantungkan Harapan ke Rindu

Cawagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum

GARUT-RADAR BOGOR,Sebanyak 300-an guru honorer di Kabupaten Garut curhat kepada cawagub Uu Ruzhanul Ulum saat dikunjungi di Kecamatan Cikajang, Garut, beberapa waktu lalu.

Mereka berharap jika Kang Uu -sapaan akrab bupati Tasikmalaya 2 periode ini- berhasil menjadi wagub Jabar, dapat memperhatikan kesejahteraan guru honorer.

”Saya sudah 24 tahun jadi guru honorer, hingga kini belum diangkat sebagai PNS, padahal usia saya sudah 52 tahun. Bahkan ada teman saya usianya sudah 60 tahun belum diangkat,” ujar Pepen Ependi yang sangat berharap pemerintah mengeluarkan SK PNS-nya.

Koleganya, Adeng Hudaya, pengurus Paguyuban Guru honorer (Pagar) Garut, mengatakan, tuntutan para guru honorer kepada pemerintah sudah sering disampaikan, namun hingga kini belum dikabulkan. ”Tuntutan para guru honorer tidak banyak, hanya minta diangkat sebagai PNS,” ujarnya kepada Kang Uu saat silahturahmi yang dihadiri ratusan guru honorer ini.

Menurut dia, setelah berdialog dengan Kang Uu dan mengetahui visi-misi dan program Rindu, maka Pagar yang memiliki 12 ribu anggota di Garut ini berkomitmen untuk mendukung dan memenangkan Rindu di Pilgub 2018.

”Kami akan kumpulkan simpul-simpul Pagar se-Kabupaten Garut untuk kemudia kami deklarasikan dukungan dan perjuangan untuk meme­nangkan Rindu,” kata Adeng.

Menanggapi hal itu, Kang Uu menyatakan, paslon Rindu ber-komitmen untuk memperhatikan dan menyejahterakan guru honorer.

”Mereka harus dibantu karena sudah membantu pemerintah dalam bidang pendidikan, kata dia.
Di Kabupaten Tasikmalaya ada 17 ribu guru ho­norer. Keberadaan mereka, menurut Kang Uu, sangat dibutuhkan. Misalnya ketika guru PNS- nya rapat, maka tugas mengajar biasanya diberikan kepada guru honorer. Ia mengaku sangat memahami persoalan yang dihadapi guru honorer, yang penghasilannya dari honor mengajar yang tidak terlalu besar.

Menurut Kang Uu, paslon Rindu berkomitmen untuk memfasilitasi guru honorer, memberikan tunjangan guru honorer dan swasta yang berbasis kinerja. Selain itu, sekolah anak gratis untuk anak guru yang tergolong ekonomi lemah serta mendapatkan sembako dengan harga terjangkau.

”Rindu juga akan meningkatkan kualitas pengajaran dan keilmuan guru dengan pelatihan dan pendidikan lanjutan. Juga meningkatkan rasio guru dan murid agar kondiai kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efisien,” ucap Kang Uu.(*)