25 radar bogor

Pengajaran Ponpes Nurul Imdadm, Jadikan Santri hingga Go International

WISUDA: Para santri yang mendapat sertifikat dan medali kelulusan dari Ponpes Nurul Imdad.
WISUDA: Para santri yang mendapat sertifikat dan medali kelulusan dari Ponpes Nurul Imdad.

Pondok Pesantren Nurul Imdad walau bersekolah formal, tetap diisi dengan ilmu agama. Agar menjadikan santri tidak hanya cerdas dalam pengetahuan umum, juga cerdas dalam ilmu agamanya. Akhlaknya pun tentu harus bagus.

Laporan: Tria Ayu Lestari

Santri–santri Nurul Imdad ada yang sudah mendapatkan beasiswa kuliah ke Jerman, beasiswa ke Australia, menjadi dekan di salah satu universitas, serta ada yang ke Prancis, juga ke Jepang.

Banyak pula yang sekarang sudah menjadi seorang kiai di kampungnya, dan membuka pesantren di tempat tinggalnya. “Yang paling dekat di Babakan Madang, misal Ustaz Kamal, yang sudah memiliki hampir ratusan sekolah. Ada madrasah aliyah dan ada pesantrennya juga,” tuturnya.

Ponpes Nurul Imdad terdapat madrasah dari TK, lalu madrasah diniyah. Ponpes ini tidak menerima santri-santri yang berusia di bawah SMP, karena memang tidak ada pengasuhnya.

Untuk pengajaran kitab di sini terdapat hadits, tafsir, fiqih, akhlak yang memang merupakan standar pada sebuah pesantren kebanyakan. Dan, hampir semua santri di sini memang bersekolah di luar pesantren. “Ada yang di Universitas Pakuan, IPB, MAN 2, dan SMPN 3 juga ada,” ungkapnya.

Ustaz Wahid mengatakan, keberadaan ponpes ini paling tidak bisa menjaga para santri, terutama santri putri yang berasal dari jauh, yang dititipkan orang tuanya karena khawatir pada lingkungan dan pergaulan. Terlebih karena di lingkungan tersebut sudah terkon­taminasi.

“Maka dari itu, jiwa dan kerohaniannya harus diisi agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang dapat merusak masa depan para santri,” tandasnya.(cr4/c)