RANCABUNGUR–RADAR BOGOR,Siapa tak kenal dodol. Penganan lengket, manis, dan agak kenyal ini menjadi salah satu makanan tradisional yang terus dipertahankan. Pun di hari Lebaran.
Makanan ini seolah menjadi primadona yang banyak dicari. ”Pasti banyak yang beli,” kata Toto, salah satu pembuat dodol di Kecamatan Rancabungur.
Selama Ramadan hingga Lebaran, ia mengaku bisa menjual 2 kuintal dodol. Jumlah itu lebih besar dibandingkan hari biasa. Bahkan, kata dia, penjualannya saat itu selalu ludes.
Biasanya, ia menjual Rp22 ribu untuk satu dodol berukuran besar. Ia juga menjamin, bahan-bahan yang digunakan seluruhnya berkualitas, seperti ketan, gula, dan santan. ”Dijamin tanpa pengawet,” imbuhnya.
Tidak hanya di Rancabungur. Pembuat dodol di Kampung Muara, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, juga meraup untung.
Menurut mereka, selama Ramadan hingga menjelang Lebaran, permintaan makanan berbahan dasar ketan ini mengalami peningkatan tajam.
Mereka mengaku peningkatannya mencapai 300 persen. Sementara, untuk harga jual, pembuat dodol ini mematok harga Rp40-60 ribu per kilogramnya.(dkw/mtr)