SEMARANG-RADAR BOGOR, Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berujung ricuh setelah mobil yang ditumpangi Rektor Unnes, Fathur Rokhman menerobos barikade mahasiswa yang menghadang tepat di depan ruang rektorat.
Mahasiswa Fakultas Hukum Unnes Julio Belnanda Harianja mengatakan aksi tersebut merupakan buntut dari rangkaian penolakan uang pangkal di Unnes untuk mahasiswa jalur mandiri.
Julio menilai uang pangkal merupakan wujud komersialisasi pendidikan. Bukannya menerima aspirasi mahasiswa, Fathur malah menghindari mahasiswa dengan mobil.
Atas insiden penerjangan dengan mobil itu enam mahasiswa terluka. Dua diantaranya perempuan.
“Kami hanya mau rektor menemui kami dan menjelaskan. Tapi malah mobil menerobos dan menabrak mahasiswa,” kata Julio, seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (8/6).
Lebih lanjut Julio menjelaskan enam mahasiswa yang terluka harus menjalani perawatan. Keenam mahasiswa Unnes yang terluka tersebut diantaranya Shavira, Aziz, Naufal dan Shandy.
“Pihak kampus klaim rektor sudah menemui mahasiswa, padahal tidak ada dialog, saat itu kami coba jemput tapi ditolak,” ujarnya.
Sementara, Staf Ahli Bidang Kemahasiswaan Unnes, Parmin, justru menyebut tidak ada penabrakan yang terjadi. Menurutnya saat itu mobil rektor berjalan pelahan dan dikelilingi petugas keamanan.
“Tidak ada penabrakan. Justru massa yang agresif,” ujar Parmin.
Untuk diketahui, aksi penolakan uang pangkal tersebut sudah berlangsung sejak Senin (4/6) lalu.
Berbagai aksi penolakan digelar, termasuk aksi bungkam di depan rektorat hingga berakhir dengan insiden mobil rektor yang memaksa menerobos barkade mahasiswa.
Video saat mobil rektor tersebut menerobos tersebut juga telah viral di media sosial. (ysp)
