25 radar bogor

Ramadan Berbuah Surga

Berpuasa di bulan Rama­dan sama artinya menyucikan diri dari dosa. Setelah berpuasa di bulan Ramadan dengan benar, maka seseorang kembali lagi menjadi suci, sebab dosa-dosanya telah terhapuskan.

Dari Abu Hurairah r.a., Rasu­lullah SAW bersabda, “Siapa yang mendirikan salat sunat pada malam-malam bulan Ramadan dan mengharap ridho Allah dengan berpuasa pada siang harinya, dosanya pada masa lalu diampuni oleh Allah” (HR Imam Al-Bukhari).

Di samping itu, satu hari berpuasa dapat menghin­darkan seseorang dari api neraka. Dari Abu Said Al-Khudri r.a., Rasulullah SAW bersabda,
“Seseorang hamba Allah yang berpuasa satu hari dijalan Allah, Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka, sejauh jarak perjalanan tujuh puluh tahun karena puasanya satu hari itu” (HR Imam Muslim).

Hadis di atas menggambarkan bahwa jalan menuju surga terbuka sangat lebar dan tidak sesulit yang dibayangkan. Ibadah berpuasa di bulan Ramadan termasuk ibadah penghapus dosa satu tahun yang lalu. Begitu seseorang berpuasa Ramadan datang maka terhapuslah dosa-dosa tersebut.

Sedangkan untuk menghapus dosa yang bersifat mingguan. Allah memberikan cara kepada umat dengan salat Jumat dengan benar. Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa man­di, kemudian datang ke masjid untuk shalat Jumat, lalu shalat sunah semam­punya.

Setelah itu diam sambil mendengarkan khatib berkhut­bah hingga selesai, lantas salat berjamaah bersamanya, maka diampu­nilah dosanya ketika itu hingga Jumat yang akan datang, dan ditambah lagi tiga hari sesudahnya” (HR Imam Muslim).

Selanjutnya, dosa-dosa juga terhapuskan karena salat wajib lima kali dalam satu hari semalam. Bahkan, saat berwu­du dengan sempurna maka terdapat kemuliaan yaitu bergu­gu­rnya dosa-dosa bersa­maan dengan air wudu.

Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah Saw bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapuskan dosa dan mengangkat derajatmu?” Mereka menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu, memperbanyak pergi ke masjid, dan menunggu waktu salat setelah menger­jakan salat yang pertama. Itulah sebaik-baik kendalimu” (HR Imam Muslim).

Hadis ini memotivasi umat dan jangan kecewa dengan perbuatan buruk pada masa yang lalu. Selagi mau beribadah dan masih nyawa berada pada jasad maka pintu surga masih terbuka. Agama itu memper­mudah umat untuk masuk surga bukan membuat sulit sehingga semua amal saleh ternilai pahala.

Pada dasarnya, dosa-dosa kecil yang dilakukan tanpa disadari atau juga disadari dapat diselesaikan dengan salat. Setiap hari kita salat dan berwudu maka setiap saat bagi yang salat dan berwudu selalu kembali suci. Bahkan, dapat perindungan dari Allah untuk mengendalikan dirinya dari perilaku keburukan.

Ditambah lagi dengan ibadah pada bulan Ramadan maka sudah lebih bersih lagi diri ini dari dosa. Meskipun demikian, bukan berarti seenaknya saja berbuat dosa kemudian bertobat.

Setelah itu membuat perbuatan berbuah dosa lagi. Seseorang harus konsisten untuk bertobat dengan benar. Meskipun demikian semua bergantung kepada ridha Allah.