GARUT-RADAR BOGOR,Calon wakil gubernur Jabar nomor urut 1 Uu Ruzhanul Ulum terus melakukan kampanye. Dia datangi daerah pelosok hingga pasar-pasar. Mayoritas warga yang ditemuinya mengeluhkan soal pelayanan publik. Salah satunya adalah masalah pengurusan KTP.
Yunus yang hadir di acara kampanyenya di Garut, Sabtu, 2 Juni 2018, mengeluhkan tentang sulitnya dia dan teman-temannya mengurus e-KTP.
“Sudah setahun KTP saya nggak jadi-jadi. Saya hanya pegang resi, padahal saya mau cari kerja,” kata Yunus warga Sukajaya, Kampung Pasirawi, Kecamatan Sukaresmi, Garut.
Sementara itu, Dadang -pedagang sembako di Pasar Ciawitali- mengeluhkan sarana dan prasarana pasar yang tidak memadai. Kondisi pasar yang kumuh, becek, dan tidak tertata.
”Kami ingin kalau Pak Uu jadi gubernur, pasar ini direvitalisasi agar pedagang dan pengunjung nyaman bertransaksi di pasar ini,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Asep, pedagang di Pasar Samarang Garut. Dia berharap, di pasarnya dibangun lift, agar ibu-ibu yang sudah sepuh bisa naik lift untuk berbelanja di lantai 2 dan 3. ”Kasihan, di sini banyak ibu-ibu sepuh yang kakinya nggak kuat kalau harus naik tangga ke lantai 2 dan 3,” ujar dia.
Tak hanya itu, dia berharap, Pasar Samarang memiliki dua pintu masuk, yakni pintu depan dan pintu belakang. ”Sekarang hanya pintu depan, kasihan pedagang yang di belakang tidak laku, karena pembeli hanya membeli di area depan yang punya pintu masuk. Harusnya di belakang juga dibangun pintu keluar,” kata Asep.
Mendengar keluhan warga, Kang Uu -sapaan akrab Uu Ruzhanul Ulum- menyatakan, seharusnya tidak ada lagi warga yang kesulitan mengakses KTP karena kartu identitas itu sangat dibutuhkan warga untuk mengurus hal-hal yang terkait dengan pelayanan publik.
Kang Uu menjelaskan, pelayanan paling vital, yakni pengurusan KTP seharusnya tidak lagi terjadi. Beruntung di Kabupaten Tasikmalaya, semua warga dimudahkan dalam mengurus e-KTP. Bahkan, Tasikmalaya mendapat penghargaan sebagai kabupaten perekaman e-KTP terbaik pada 2015-2016.
“Karena layanan rekaman e-KTP kami paling cepat, hebat, dan paling gampang. Saya berharap layanan e-KTP yang cepat dapat dilakukan di seluruh Kabupaten di Jabar,” kata Kang Uu.
Terkait revitalisasi Pasar Ciawitali yang kondisinya kumuh, becek, tidak tertata, menurut Kang Uu, solusinya dengan melakukan penataan ulang. Sedangkan Pasar Samarang yang tidak memiliki jalan keluar di belakang, sebaiknya dibangun pintu akses agar pedagang di belakang juga jualannya bisa laku.
“Paslon Rindu sering mendatangi pasar-pasar karena di sanalah banyak masalah warga. Kami akan fokus merevitalisasi pasar-pasar yang kondisinya rusak. Ada beberapa pasar yang bisa jadi percontohan, salah satunya pasar Samarang yang bersih, tidak becek, dan nyaman,” ujar Kang Uu. (*)