25 radar bogor

Warga Curhat KTP dan Revitalisasi Pasar ke Kang Uu

DIALOG: Pedagang tradisional Pasar Ciawitali berdialog dengan Kang Uu akhir pekan lalu.
DIALOG: Pedagang tradisional Pasar Ciawitali berdialog dengan Kang Uu akhir pekan lalu.

GARUT-RADAR BOGOR,Calon wakil gubernur Jabar no­mor urut 1 Uu Ruz­hanul Ulum terus melakukan kam­panye. Dia datangi dae­rah pe­losok hingga pasar-pasar. Ma­yoritas warga yang dite­­muinya mengeluh­kan soal pelayanan publik. Salah satunya adalah masalah pengurusan KTP.

Yunus yang hadir di acara kampanyenya di Garut, Sabtu, 2 Juni 2018, menge­luhkan tentang sulitnya dia dan teman-temannya me­ngu­rus e-KTP.

“Sudah seta­hun KTP saya nggak jadi-jadi. Saya hanya pegang resi, padahal saya mau cari kerja,” kata Yunus warga Sukajaya, Kampung Pasirawi, Keca­matan Sukaresmi, Garut.

Sementara itu, Dadang -pedagang sembako di Pasar Ciawitali- mengeluhkan sa­rana dan prasarana pasar yang tidak memadai. Kondisi pasar yang kumuh, becek, dan tidak tertata.

”Kami ingin kalau Pak Uu jadi gubernur, pasar ini direvitalisasi agar pedagang dan pengunjung nyaman bertransaksi di pasar ini,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Asep, pedagang di Pasar Samarang Garut. Dia berharap, di pasarnya diba­ngun lift, agar ibu-ibu yang sudah sepuh bisa naik lift untuk berbelanja di lantai 2 dan 3. ”Kasihan, di sini banyak ibu-ibu sepuh yang kakinya nggak kuat kalau harus naik tangga ke lantai 2 dan 3,” ujar dia.

Tak hanya itu, dia berharap, Pasar Samarang memiliki dua pintu masuk, yakni pintu depan dan pintu bela­kang. ”Sekarang hanya pintu depan, kasihan pedagang yang di belakang tidak laku, karena pembeli hanya mem­beli di area depan yang pu­nya pintu masuk. Harus­nya di belakang juga diba­ngun pintu keluar,” kata Asep.

Mendengar keluhan warga, Kang Uu -sapaan akrab Uu Ruzhanul Ulum- menyata­kan, se­harusnya tidak ada lagi warga yang kesulitan meng­akses KTP karena kartu iden­titas itu sangat dibutuh­kan warga untuk mengurus hal-hal yang terkait dengan pela­yanan publik.

Kang Uu menjelaskan, pela­­yanan paling vital, yakni pengu­rusan KTP seharusnya tidak lagi terjadi. Beruntung di Kabupaten Tasikmalaya, semua war­ga dimudahkan dalam me­ngurus e-KTP. Bahkan, Tasik­malaya men­dapat penghargaan sebagai kabupaten perekaman e-KTP terbaik pada 2015-2016.

“Karena layanan rekaman e-KTP kami paling cepat, ­ hebat, dan paling gampang. Saya berharap layanan e-KTP yang cepat dapat dilakukan di seluruh Kabupaten di Jabar,” kata Kang Uu.

Terkait revitalisasi Pasar Ciawitali yang kondisinya kumuh, becek, tidak tertata, menurut Kang Uu, solusinya dengan melakukan penataan ulang. Sedangkan Pasar Samarang yang tidak me­miliki jalan keluar di bela­kang, sebaiknya diba­ngun pintu akses agar pedagang di belakang juga jualannya bisa laku.

“Paslon Rindu sering men­datangi pasar-pasar karena di sanalah banyak masalah warga. Ka­mi akan fokus me­revitalisasi pasar-pasar yang kondisinya rusak. Ada be­berapa pasar yang bisa jadi percontohan, salah satu­nya pasar Samarang yang bersih, tidak becek, dan nyaman,” ujar Kang Uu. (*)