25 radar bogor

Jejali Pasien dengan Narkoba

SOFYANSYAH/RADAR BOGOR NARKOBA: Polisi mengumpulkan barang bukti yang didapat dari tangan FW, peracik narkoba dalam bentuk teh celup dan rokok, di Mapolres Bogor, kemarin (4/6).
SOFYANSYAH/RADAR BOGOR
NARKOBA: Polisi mengumpulkan barang bukti yang didapat dari tangan FW, peracik narkoba dalam bentuk teh celup dan rokok, di Mapolres Bogor, kemarin (4/6).

CIBINONG–RADAR BOGOR, Lazimnya, sese­orang yang mengalami gang­guan psikologis akan berobat ke psikolog atau dokter. Namun berbeda dengan yang dita­warkan FW. Berkedok memiliki kemam­puan hipnoterapi, pria berusia 29 tahun ini malah menjejali pasiennya dengan narkoba.

FW yang merupakan lulusan ilmu kimia di salah satu univer­sitas ternama di Indonesia ini pun menjadikan narkoba sebagai obatnya. Berbekal keahliannya tesebut, ia meracik bahan-bahan narkoba jenis tembakau sintetis dan ganja yang dibungkus selayaknya produk herbal dengan bentuk teh sachet dan rokok herbal. Na­mun, petualangannya mem­produksi narkoba jenis ini tidak berlangsung lama.

Satreskrim Unit Narkoba Polres Bogor menangkap FW warga Pondok Bambu Kuning H2/11 RT 008/014, Desa Bo­jong­gede, Kecamatan Bojong­gede, Minggu (27/5) dini hari. Penangkapan dilakukan setelah pihak kepoli­sian mendapat informasi dari masyarakat. Sementara, tiga orang pemasok bahan-bahan bagi FW masih diburu.

”Ini modus baru dari penya­lah­gunaan atau penggunaan narkoba. Pelaku yang menjual narkoba dengan kedok berjua­lan obat-obat herbal ini sudah kami tangkap,” ujar Kapolres Bogor AKBP Andy M Dicky saat ekspose di Mapolres Bogor, kemarin (4/5).

Kapolres melanjutkan, pelaku belajar dan praktik sendiri meracik secara otodidak. Me­nurut pengakuannya, narkoba ini digunakan untuk meng­hipnotis para pasien dan mem­berikan sugesti bisa menyem­buhkan penyakit.

”Produknya diracik dengan campuran tembakau asli, lalu dibuatkan semacam cara penggunaannya. Nah, inilah yang menim­bulkan sugesti. Termasuk dengan membuat produk teh celup. Ini menimbul­kan kecan­duan bagi peng­gunanya,” terangnya.(wil/c)